Kontrak Layananan Katering Jemaah Haji Indonesia di Mekah Sudah Beres

haji
haji (Foto : )
www.antvklik.com
- Kontrak layananan katering jemaah haji di Mekah sudah selesai. Tim penyedia katering Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama kini sedang melakukan finalisasi proses negosiasi dan kontrak layanan katering di Madinah, bandara dan Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina)."Sampai dengan hari ini (Red: Rabu 25 April 2018), penyediaan layanan katering di Mekah sudah selesai," terang Ketua Tim Penyediaan Layanan Katering Abdullah Yunus melalui pesan singkat, seperti dilansir dari laman Kementerian Agama RI, Kamis (26/4/2018).Tahun ini, jemaah haji Indonesia akan mendapat layanan 40 kali makan saat di Mekah. Layanan itu akan disiapkan oleh 36 perusahaan terpilih. Sebanyak 16 perusahaan di antarannya adalah penyedia katering jemaah Indonesia pada musim haji 2017 yang dinilai berkinerja baik.Menurut Abdullah, berdasarkan pengalaman sebelumnya, tahun ini tim penyedia katering bersepakat untuk lebih memilih perusahaan kelas menengah tapi sehat, daripada memilih perusahaan besar tapi banyak masalah. Pilihan ini juga didasarkan pada pertimbangan aspek distribusi. Sebaran kuota penyediaan katering yang merata kepada banyak perusahaan diharapkan akan mengefektifkan distribusi makanan ke jemaah."Sewa terbanyak diberikan kepada Al Ahmadi yang akan melayani 13.000 jemaah. Terbanyak kedua adalah Arraghaib dengan 9.000 jemaah. Keduanya sudah bekerjasama selama ini dan dinilai berkinerja baik. Kita sudah menyelesaikan layanan kontrak dengan Muasasah Asia Tenggara yang akan melayani 44 maktab jemaah haji Indonesia saat di Arminaā€¯, jelasnya.Tim katering bertugas di Arab Saudi sejak awal Maret lalu hingga Mei mendatang. Saat puncak haji di Arafah dan Mina, jemaah Indonesia akan dibagi dalam 70 maktab. Sebanyak 44 maktab, kateringnya dilayani Muassasah dan sisanya dilayani perusahaan katering. Jemaah akan mendapatkan 15 kali makan plus satu paket konsumsi Muzdalifah pada fase puncak haji Armina."Kita akan menyelesaikan negoisasi dengan perusahaan muta'ahiddin yang akan melayani 26 maktab jemaah haji Indonesia. Satu maktab berkisar 2.900 - 3.000 jemaah:, tuturnya.Abdullah berharap proses penyediaan katering di Armina segera selesai sehingga tim bisa fokus pada finalisasi di Madinah dan bandara. Selama di Madinah, jemaah akan mendapat layanan katering 18 kali makan. Sedang di bandara jemaah dapat satu kali makan, saat kedatangan di Tanah Suci atau saat akan kembali ke Tanah Air."Kami berharap seluruh proses penyediaan katering selesai pada awal Mei 2018," tandasnya.