Kecewa Sistem PPDB, Warga Lakban Pintu Gerbang SMPN 23 Tangerang

segel sekolah
segel sekolah (Foto : )
www.antvklik.com - Puluhan warga Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang menggeruduk Gedung Sekolah Tingkat Pertama Negeri 23, Pinang, Kota Tangerang, melakban pintu gerbang sekolah. Aksi tersebut dilakukan warga, karena banyak warga yang anaknya tidak diterima di SMPN 23 tersebut, mengingat keberadaan SMPN 23 itu berada di lingkungan warga di RW 04.Berdasarkan peraturan  Mendikbud tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018 sistem online dan zonasi, justru banyak warga sekitar yang anaknya tidak diterima. Dengan alasan adanya keputusan itu, puluhan warga menyegel atau melakban pintu gerbang sekolah ini.Adanya keputusan tersebut,  justru membuat puluhan warga Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang menuntut agar anaknya dapat diterima di sekolah tersebut. Hingga mereka menggelar aksi di depan gedung SMPN 23 dengan membawa poster. Selain itu warga pun menyandera kepala dinas pendidikan beserta jajaran pihak sekolah.Sumimah (42 tahun) warga sekitar  SMPN 23 mengatakan tetap bersikeras agar anaknya bisa diterima.“Saya warga dekat sekolah ini, justru anak saya tidak bisa diterima di sekolah ini, saya tidak terima, “ ujar Sumimah, warga yang tiggal di sebelah SMPN 23.Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Abduh Surahman , sistem yang diterapkan berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan terkait sistem zonasi. Jadi bagi siswa yang tidak diterima, lebih baik daftarkan ke sekolah swasta.“Kebijakannya adalah kebijakan kewilayahan, dan kebetulan ada warga yang berada di wilayah perbatasan, memang berseberangan dengan wilayah lain. Tetapi intinya secara adminstrasi dia ada di wilayah sebelahnya, “ ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Abduh Surahman.Adanya pernyataan kepala dinas pendidikan tersebut, warga langsung tolak mentah – mentah, hingga akhirnya warga melakban pintu gerbang sekolah untuk menyandera kepala dinas dan pihak sekolah.Selanjutnya, pihak sekolah bersama kepala dinas melakukan upaya mediasi, namun suasana tetap memanas, warga pun langsung melakban pintu gerbang sekolah.Laporan Kusnaedi dari Tangerang, Banten.