Banyak Jemaah Indonesia Luput Rekam Data di Imigrasi Madinah

jemaah indonesia
jemaah indonesia (Foto : )
www.antvklik.com
-  Tidak sedikit jemaah Indonesia terpaksa registrasi ulang pendataan paspor ldi imigrasi Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah meski mereka sudah berhari-hari berada di Kota Nabi itu. Bahkan ada jemaah yang keesokan harinya harus ke Mekkah jadi tertunda, karena paspornya tidak terdata di imigrasi. "Bila tidak ada data paspor termasuk rekam sidik jari dan foto, jemaah tidak bisa diberangkatkan ke Mekkah," kata petugas dari tim Pelayanan Kedatangan dan Pemulangan, Deni Setianto kepada wartawan di Madinah, Senin (14/8).Ia pun harus mencari jemaah-jemaah di hotel-hotel, yang belum terekam datanya,. "Saya harus jemput mereka dan kembali ke bandara untuk perekaman data. Biasanya malam hari setelah salat Isya, saya baru menemukan jemaah-jemaah bermasalah dengan keimigrasian," ujar Deni. Ia tidak tahu pasti penyebab tidak terekamnya data jemaah saat kedatangan di bandara Madinah. Namun dari keterangan para jemaah, diduga ketidaktahuan petugas imigrasi. " Ada yang langsung disuruh masuk tanpa direkam datanya. Tidak dilakukan sidik jari dan foto sebagaimana lazimnya peraturan haji di imigrasi bandara, " kata Deni yang sudah mengantar sekitar 40 jemaah ke imigrasi bandara.Selain itu bila petugas haji Indonesia menanyakan ke Muassasah siapa saja jemaah yang belum terekam data di imigrasi sangat sulit. "Tergantung muassasahnya kapan akan diberikan infonya." Fuad, mukimin yang diperbantukan di Seksi Pelayanan Kedatangan dan Pemulangan menambahkan ada jemaah pakai kursi roda langsung disuruh masuk tanpa rekam data. "Mungkin dikiranya jemaah itu sakit jadi langsung masuk saja. Ada juga pas rekaman sidik jari pada jemaah perempuan, kurang ditekan sehingga tidak terbaca," kata Fuad.Kepala Seksi Pelayanan Kedatangan dan Pemulangan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Madinah, M Syarif membenarkan banyak jemaah Indonesia belum terekam datanya.  "Tiap malam ada tiga sampai lima orang yang harus melakukan rekam data di imigrasi bandara. Prosesnya bisa sampai pukul 04.00 waktu Arab Saudi," ujar M Syarif di Kantor Daker Madinah, Selasa (15/8).Syarif menceritakan, untuk proses perekaman kembali ini bukan perkara mudah. PPIH harus mencari jemaah satu per satu di pemondokannya. "Kami biasanya setelah diberi tahu dari pihak Muassasah lalu mencari ketua regunya untuk mencari keberadaan jemaah. Kadang ada jemaah tidak ada di hotel, mungkin sedang di luar atau sedang di Masjid Nabawi," ujarnya. Syarif tidak mengetahui detail mengapa ada jemaah sampai tidak terekam datanya saat melewati imigrasi bandara. Padahal, setiap orang yang masuk ke negara harus melewati proses imigrasi, baru bisa keluar bandara.Pada kesempatan sama Ketua Rombongan Jemaah asal Riau, Abdullah menanggapi hal itu, petugas kloter harus aktif menanyakan dokumen di Daker Madinah. " Rombongan kami akan ke Mekkah tiga hari lagi. Saya sudah jauh-jauh hari mengecek dokumen di sini. Alhamdulillah semua jemaah lengkap dokumennya." [caption id="attachment_23094" align="alignnone" width="150"]
Laporan Adam Muslih dari Madinah[/caption]