Jalur Tengkorak Masih Jadi Favorit, Banyak Motor Rem Blong Tabrak Jalur Penyelamat

Ilustrasi Pemudik di Jalur Tengkorak (Photo: VIVAnews)
Ilustrasi Pemudik di Jalur Tengkorak (Photo: VIVAnews) (Foto : )
Paska kejadian  kecelakaan minibus selasa dini hari tadi (19/06/2018), yang mengakibatkan 19 penumpang luka, tidak membuat gentar para pemudik Lebaran. Momen libur panjang lebaran memang identik dengan  mudik dan berwisata. Namun, momen tersebut kerap kali membawa petaka bagi pengendara yang tidak hati-hati saat melintas di jalur rawan kecelakaan.Seperti di jalur tengkorak yang menghubungkan kawasan wisata pacet Mojokerto dan kota Batu, Jawa Timur. Meskipun jalur ini memiliki turunan dan tanjakan yang curam, namun, masih menjadi favorit bagi para pemudik maupun wisatawan.Jalur alternatif yang menghubungkan kawasan wisata pacet, Mojokerto, dengan kota Batu ini, memang masih menjadi favorit bagi para pemudik maupun para wisatawan untuk melintas, meskipun memiliki tanjakan dan turunan yang curam.kecelakaan pun hampir setiap hari terjadi, terutama bagi pengendara motor matic, yang mengalami rem blong karena kampas rem terlalu panas akibat terlalu dipaksakan. Motor pengendara yang terdiri dari pasangan suami istri dengan balita yang digendong tersebut mengalami rem blong saat melintasi turunan tajam di jalur tengkorak ini.Untuk menekan jatuhnya korban di jalur ini akibat rem gagal berfungsi, tumpukan karung berisi sekam di pasang oleh petugas kepolisian dan relawan agar pengendara yang mengalami rem blong tidak sampai masuk ke jurang.Peningkatan volume kendaraan yang melintas di jalur sendi ini terpantau meningkat sejak Hari-H Lebaran, baik dari pemudik maupun dari wisatawan yang ingin menikmati berbagai spot indah di kaki gunung Welirang .Selain papan himbauan, untuk mengantisipasi korban sejumlah relawan juga berjaga secara bergantian untuk memberikan peringatan pada pengendara.Laporan dari Ika Nurulla, Mojokerto, Jawa Timur