Insiden Walk Out SBY Karena KPU Dinilai Tak Konsisten

SBY Karnaval
SBY Karnaval (Foto : )
www.antvklik.com- Aksi walk out oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat Deklarasi Kampanye Damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Monas Jakarta Pusat, Minggu (23/9), menuai reaksi dari publik.Mantan menteri ESDM Sudirman Said, menilai Walk Out SBY ini merupakan koreksi bagi KPU sebagai penyelenggara, karena menurutnya SBY adalah seorang tokoh nasional, mantan Presiden yang seharusnya mendapatkan perlakuan yang lebih sesuai dan terhormat."Itu koreksi bagi dua pihak, lebih hati-hati bagi penyelenggara KPU, yang kedua bagi pendukung petahana sebaiknya lebih sensitif pada aturan-aturan apa lagi petahana dalam posisi pemimpin penerintahan, harus bisa memberikan keteladanan dalam disiplin. Tapi kami bisa memahami, pak SBY itukan tokoh senior, mantan presiden, kalau perlakuannya kurang pas, kita ikut simpati," kata Sudirman Said yang ditemui disela deklarasi relawan Panen-Padi kemenangan Prabowo Sandi, Bidakara, Jakarta Selatan (24/9). Relawan panen-padi merupakan gabungan para Notaris dan PPAT seluruh Indonesia yang mendukung pasangan caores dan cawapres Prabowo Sandi.Ditemui ditempat yang sama, Sekretaris Jendral Partai Gerindra Ahmad Muzani, menilai terjadinya insiden Walk Out SBY, karena KPU tidak konsisten dalam menyelenggarakan kampanye damai."Ada semacam tidak kekonsistenan dari KPU karena malam sebelumnya kami berkordinasi apakah ada atribut yang perlu dipersiapkan, tidak perlu kata KPU karena atribut sudah disiapkan", kata Ahmad Muzani."Kami merasakan bahwa yel-yel dukungan kepada Jokowi dan tentu saja hal yang lazim dikumandangkan, tetapi ketika kemudian pasangan 02 pak Prabowo lewat, pak SBY lewat, itu didengungkan ada kesan untuk memanas manasi. Saya kira menurut pak SBY tidak nyaman, dan  itu (Walk Out SBY) wajar. Saya juga merasa tidak nyaman," tutup Ahmad Muzani.Sebelumnya Wakil Sekjen Partai Gerinda Andi Arief mengatakanrelawan Pro Jokowi (PROJO) memprovokasi pilpres damai menjadi pilpres anarkis." Waktu mobil karnaval pak SBY lewat, relawan Projo teriak-teriak Bang dukung jokowi dan merangsek mendekat ke rombongan SBY. Sudah keterlaluan,"katanya.Hal senada juga dikatakan Sekjen Partai demokrat Hinca Pandjaitan. " Begini teman-teman, kampanye damai itu dibuat tidak semata-mata untuk Pak Prabowo dan Pak Jokowi saja.Justru, kampanye damai adalah sebuah seruan agar para pendukung cerdas dan mengedepankan kedamaian, baik dalam bertutur maupun perilaku."Menurutnya, dalam kampanye damai saja sudah tidak tertib. "Jelas KPU mengatakan bahwa atribut yang dipakai hanya dari pemberian KPU saja. Jelas, pesan yg ingin dibangun adalah equality. Semua dari titik 0.Tapi sejumlah sahabat kami di tempat lain justru berlebihan.KPU, bijaklah,"katanya.Demikian Laporan Sandi March dari Jakarta