Naiknya harga avtur dan melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat memaksa maskapai penerbangan domestik menaikkan harga tiket pesawat domestik. Maka siap-siaplah merogoh kantong lebih dalam.Asosiasi Maskapai Penerbangan Domestik meminta pemerintah mengkaji ulang batas bawah harga tiket harga tiket pesawat domestik. Hal itu didasari dengan terus naiknya harga avtur.Diam-diam, sejak awal Maret ini, pihak maskapai juga menaikkan harga tiket pesawat. Selain disebabkan melonjaknya avtur, kenaikan harga tiket pesawat domestik ini juga disebabkan oleh naiknya airport tax dan depresiasi rupiah terhadap dolar." Biaya pembelian Avtur ini mencapai 40 dari seluruh biaya penerbangan. Karena itu kemungkinan kenaikan harga tiket pesawat domestik bisa mencapai 30 persen dari harga sebelumnya,"kata Benny Butarbutar, Vice President Commucation Citilink.Menghadapai kenaikan harga avtur itu, pihak Citilink melakukan beberapa langkah diantaranya digitalisasi untuk mengetahui berapa tingkat penggunaan avtur yang sesungguhnya. "Selain itu kami akan menukar pesawat-pesawat yang lebih hemat bahan bakar.Sementara di Garuda, setiap bulan menggunakan 150 ribu liter, jika harga meningkat 1 dolar saja, maka kenaikan biaya mencapai 200 juta dolar."Karena itu kami mengusulkan kepada pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga tiket pesawat batas bawah 40 persen,"kata IKhsan Rosan, senior manager PR Garuda Indonesia.Laporan Ikhsan Muslim dari Jakarta
Baca Juga :
