Kenaikan harga telur ayam terus terjadi, di sejumlah pasar tradisional, seperti di pasar tradisional pasar baru Simpang Limun, Medan, Sumatera Utara. Jika biasa nya di jual dengan harga Rp.1000 hingga Rp.1300 kini sudah menembus Rp.1250 hingga Rp.1500 per butir nya, sejumlah pedagang mengaku kenaikan harga telur ayam ini di picu karena sulitnya mendapat stok di tingkat peternak telur ayam, selain itu harga pakan ayam yang terus naik menyusul pengaruh dolar amerika serikat menjadi penyebab kenaikan harga telur.
Selain itu harga telur ayam dari peternak sudah mahal, pedagang berharap harga telur kembali ke harga normal, karena mahalnya harga telur turut memperngaruhi jumlah penjualan menjadi sepi, pembeli yang biasa nya membeli dalam jumlah banyak, terpaksa mengurangin jumlah pembelian.
Menurut pedagang telur ayam, Abun, kenaikan harga telur ayam di karenakan harga pakan ayam naik, sehingga berdampak pada harga telur ayam, pasokan telur di sumatera juga kebanyakan di kirim ke pulau Jawa, karena harga di pulai Jawa juga relatif tinggi, sehingga berdampak juga harga telur ayam di Medan. Selain berdampak untuk para pedagang, konsumen juga banyak yang mengeluh, khususnya bagi mereka yang berdagang, naiknya harga telur membuat berkurangnya pendapatan mereka, salah satunya, Gunawan, dia mengeluhkan tentang kenaikan harga telur ayam yang sangat tinggi.
Sedangkan akibat melambungnya harga telur ayam ini, para pedagang mengaku menurunya penghasilan hingga 50 persen dari sebelumnya, kenaikan harga telur ayam ini akan terus terjadi, para pembeli berharap kepada pemerintah agar segera turun tangan untuk menurunkan harga telur ayam. Tidak hanya telur, daging ayam pun mengalami kenaikan hingga 30 persen, saat ini harga daging ayam mencapai Rp.36.000 per kilogram, sebelumnya harga daging ayam mencapai Rp.32.000 per kilogram, pedagang juga merasa resah dan berharap kepada pemerintah agar segera turun tangan, untuk mestabilkan harga telur ayam dan daging ayam tersebut. Dari Zulfahmi. Medan
