Tiga Anggota Sindikat Narkoba Jaringan Lapas Kerobokan Bali Diringkus

ganja-3 tsk
ganja-3 tsk (Foto : )
Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur berhasil meringkus tiga anggota sindikat narkoba jaringan lapas dengan barang bukti hampir 20 kilogram ganja. Barang haram ini berasal dari Aceh yang dikirim melalui paket pengiriman ekspedisi dan dikendalikan seorang bandar yang kini mendekam di Lapas Kerobokan, Bali.[caption id="attachment_91529" align="alignnone" width="300"]
Barang bukti berupa ganja kering asal Aceh hampir 20 kg disita aparat dari anggota sindikat narkoba. [/caption]Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur menangkap NH, SAH, dan DS dari tiga tempat berbeda.  Petugas BNN pertama kali menangkap NH di depan minimarket di wilayah Jember dengan barang bukti paket ganja seberat 12 kilogram.Petugas BNN kemudian menangkap SAH di banyuwangi dan mendapatkan barang bukti ganja seberat hampir 8 kilogram. dari pemeriksaan nh DAN sah, BNN akhirnya mencokok DS, yang bertugas mengantarkan paketan ganja ke Bali.Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol. Bambang Budi Santoso menyatakan bahwa ketiga tersangka ini merupakan anggota jaringan narkoba yang dikendalikan seorang bandar yang saat ini kini mendekam di Lapas Kerobokan, Bali. Seluruh barang haram ini rencananya akan diedarkan di Bali. Ganja ini sebelumnya dikirim dari Aceh menggunakan jasa ekspedisi udara.Sebelumnya, pada Jumat (2/3) malam, Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur juga merilis hasil tangkapan mereka.  Badan antinarkotika tersebut telah menggagalkan sebuah pengiriman paket dengan total 12 kg narkoba jenis ganja dalam dua dus yang akan dikirim dari Medan ke Surabaya melalui jalur udara.Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol. Bambang Budi Santoso mengatakan dalam pengungkapan itu juga ditangkaptiga tersangka yakni MA (38) warga Bungurasih Tengah, Kecamatan Waru, Sidoarjo, MW (36) warga Tambaksawah, Kecamatan Waru, Sidoarjo dan AH (23) warga Jugo Sari, Kecamatan Candipuro, Sidoarjo.Menurut Bambang Budi Santoso, aket itu berasal dari Takengon dan dibawa ke Medan. Setelah di Medan baru menggunakan jasa udara untuk dibawa ke Surabaya."Modusnya, pelaku melakukan pemesanan terhadap 'supplier' yang berada di Aceh melalui media sosial, melakukan pembayaran dan dikirim melalui paket udara. Pelaku adalah jaringan edar gelap ganja.”Laporan Sandi Irwanto dari Surabaya, Jawa Timur.