Eep Ingatkan Adanya Euforia Berlebih Pasca-Pilkada DKI Jakarta

Eep Saefulloh Fatah
Eep Saefulloh Fatah (Foto : )
www.antvklik.com – Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah, menyatakan, pasca-pilkada DKI Jakarta, adanya gejala euforia yang terlalu berlebihan dari sebagian umat Islam.  Mereka menjadi serampangan dalam melakukan kategorisasi, memvonis ini itu, dan sebagainya. Hal ini dinyatakan Eep Saefulloh Fatah pada sebuah acara diskusi publik di Jakarta, Selasa (16/1).[caption id="attachment_71934" align="alignnone" width="300"]
Diskusi yang digelar Solusi UI menghadirkan sejumlah pembicara, di antaranya Eep S Fatah. [/caption]Juni mendatang, KPU RI sudah menetapkan tanggal pencoblosan pilkada serentak 2018 pada tanggal 27 Juni 2018. Pilkada serentak ini  akan lebih besar daripada pilkada sebelumnya. Sebanyak 171 daerah akan berpartisipasi pada ajang pemilihan kepala daerah. Dari 171 daerah tersebut, ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten yang akan menyelenggarakan pilkada.Eep Saefulloh Fatah juga mengingatkan agar umat Islam berhati-hati dalam mengenali partai politik  yang akan bertarung. Eep juga mendorong agar umat Islam mengetahui secara pasti rekam jejak pasangan calon kepala daerah dan juga kepentingan politik partai politik pengusung di suatu daerah.Menurut Eep, boleh jadi, partai politik yang sama di suatu daerah pemilihan tidak memihak umat Islam, tapi di daerah pemilihan sebelahnya justru memihak umat Islam. Fenomena ini, menurut Eep, harus disikapi secara bijak dan perlu berhati-hati.Selepas mengundurkan diri dari dunia mengajar di kampus UI, rekam jejak Eep yang terjun sebagai konsultan politik tidak bisa dipandang sebelah mata. Dia menjadi orang yang ada di belakang kemenangan pasangan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar pada pemilihan Gubernur Jawa Barat. Eep juga memiliki peran besar dalam kemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014. Eep juga menjadi tim  sukses pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI 2012. Saat itu, Jokowi-Ahok mengalahkan pasangan Fauzi Bowo-Nahrowi Ramli yang sebelumnya memiliki popularitas tinggi.Pada acara diskusi bertema “Menakar Kekuatan Politik Umat Islam dalam Pilkada 2018 dan Pemilu 2019” yang digelar Solidaritas Muslim Alumni UI ini, Eep mengajak semua pihak, terutama umat Islam, untuk mencermati banyak hal dengan kepala dingin. Menurut Eep, sebuah partai politik dikatakan parpol Islam adalah apabila parpol tersebut benar-benar dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama Islam. Jika ada yang bertentangan: mengaku parpol Islam tapi tidak mencerminkan nilai-nilai Islam, maka parpol tersebut tidak pantas disebut parpol Islam. Oleh sebab itu, Eep meminta masyarakat berhati-hati dan jangan mudah mengkategorikan sebuah parpol.Acara diskusi ini juga menghadirkan beberapa pembicara, di antaranya Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dan Ketua DPP PAN Chandra Tirta Wijaya.