Dua Gajah Liar Nyasar Tak bisa pulang Lagi, Habitatnya jadi Kebun Sawit

dua gajah liar nyasar
dua gajah liar nyasar (Foto : )
Dua gajah  liar yang masuk ke permukiman warga kota Subulussalam tak bisa pulang lagi  ke habitat asalnya yang sebagian telah berubah menjadi perkebunan sawit. Pihak BKSDA mengatakan dua gajah nyasar tersebut akan dipindahkan ke  hutan yang jauh dari perumahan  warga.

Gajah  yang berada di desa Subulussalam timur Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam Nanggroe Aceh Darussalam ini sebetulnya pernah dihalau petugas BKSDA . Namun, gaja-gajah tersebut masuk kembali ke habitat asalnya dan merusak ladang dan kebun warga.

https://youtu.be/EzN6UMjM6uM

Pihak BKSDA pun kini telah mengantongi ijin untuk penangkapan  dan memindahkan 2 ekor gajah tersebut ke areal hutan yang jauh dari pemukiman. Namun, gajah belum dipindahkan lantaran masalah biaya. Biaya pemindahan gajah masih dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat.

Konflik gajah dan manusia di Sumatera terjadi sejak habitat mereka dirusak menjadi perkebunan.  Menurut situs www.wwf.or.id,  di habitat alamnya, gajah hidup berkelompok ( gregarius ). Perilaku berkelompok ini merupakan perilaku sosial yang sangat penting peranannya dalam melindungi anggota kelompoknya. Besarnya anggota setiap kelompok sangat bervariasi tergantung pada musim dan kondisi sumber daya habitatnya terutama makanan dan luas wilayah jelajah yang tersedia. Jumlah anggota satu kelompok gajah Sumatera berkisar 20-35 ekor, atau berkisar 3-23 ekor.Setiap kelompok gajah Sumatera dipimpin oleh induk betina yang paling besar, sementara yang jantan dewasa hanya tinggal pada periode tertentu untuk kawin dengan beberapa betina pada kelompok tersebut. Gajah yang sudah tua akan hidup menyendiri karena tidak mampu lagi mengikuti kelompoknya. Gajah jantan muda dan sudah beranjak dewasa dipaksa meninggalkan kelompoknya atau pergi dengan suka rela untuk bergabung dengan kelompok jantan lain. Sementara itu, gajah betina muda tetap menjadi anggota kelompok dan bertindak sebagai bibi pengasuh pada kelompok "taman kanak-kanak" atau