Dicegahnya Panglima TNI, Menlu Retno: Kami tetap Menunggu Klarifikasi AS

retno marsudi
retno marsudi (Foto : )
www.antvklik.com- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan, pemerintah masih menunggu klarifikasi dari Pemerintah AS terkait dicegahnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmanyo masuk ke AS. "Teman-teman tadi pagi saya meminta Wadubes AS yang ada di Jakarta untuk bertemu saya. Kenapa Wadubes? Karena dubesnya saat ini sedang tidak berada di Jakarta. Saya tidak mau menunggu, ada sense of urgensi yg harus message yg harus kita sampaikan oleh karena itu saya memanggil Wadubesnya,"katanya.Menurut Retno, kemarin juga sudah melakukan pembicaraan melalui telpon dengan duta besar AS mengenai isu yg sama. "Nah, dalam pertemuan tadi pihak kedutaan mengatakan pertama, dia melihat pentingnya Indonesia bagi AS, hubungan kita dalam kondisi yang baik."Yang kedua, kata Retno, mereka mengatakan konfirmasi bahwa rencana keberangkatan Panglima dan rombongan adalah dalam rangka untuk memenuhi undangan yang disampaikan oleh Gen Dunford."Yang ketiga, mereka regret and apology terhadap situasi yang terjadi yang tentunya menyebabkan ketidaknyamanan ini kemudian mereka juga menyampaikan bahwa larangan itu sudah tidak ada sudah dicabut dan Jenderal Gatot warmly welcome utk melanjutkan kunjungannya ke AS.""Jadi mereka bilang kami sangat menyambut baik kunjungan dan tidak ada restriksi dalam bentuk apapun dan terdapat keinginan dr Gen Dunford untuk berkomunikasi dengan Panglima dan mereka saat ini sedang mengatur komunikasi tersebut,"tambah Retno."Saya sampaikan bahwa OK saya terima penjelasan dari mereka. Bagi kita ada dua hal yang berbeda. Satu adalah resolve larangannya itu yang sudah tidak ada lagi. Tetapi yang kedua kita sampaikan kita tetap meminta klarifikasi, penjelasan, kenapa hal tsb terjadi dan kita menunggu. Dalam konteks klarifikasi penjelasan mereka menyampaikan bahwa saat ini mereka sedang berkoordinasi dengan otoritas2 terkait di AS untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi,"kata Retno.Seperti diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sedang bersiap-siap naik ke pesawat ke Amerika bersama istrinya Sabtu pekan lalu, ketika perusahaan penerbangan memberitahu bahwa Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan telah menolak memberi dirinya ijin masuk.Nurmantyo diundang ke sebuah konferensi tentang organisasi ekstremis di Washington oleh Ketua Gabungan Kepala Staf Joseph Dunford.Sebuah pernyataan dari Kedutaan Amerika di Jakarta hanya mengatakan, Jenderal saat ini tidak bisa melakukan perjalanan sebagaimana direncanakan, tetapi menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan isu ini dan Dubes Amerika telah minta maaf kepada Nurmantyo.“Kedubes Amerika tetap siap untuk memfasilitasi perjalanan Jenderal ke Amerika,” demikian tambahan pernyataan itu."Menlu RI sudah bicara dengan Dubes AS di Jakarta hari ini meminta agar segera dapat memberi klarifikasi. Mengingat Dubes AS sedang tidak di Jakarta, Wakil Dubes AS telah dipanggil untuk ke Kemlu besok (Senin.red) guna memberikan keterangan," ujar juru bicara Kemenlu RI Arrmanatha.Lebih jauh Kemlu menyatakan bahwa Kedubes RI di Washington DC telah mengirim nota diplomatik kepada Departemen Luar Negeri Amerika, disusul nota serupa yang dilayangkan Kemlu RI ke Kedubes Amerika di Jakarta guna meminta penjelasan terkait kejadian itu.Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Markas Besar TNI Mayjen TNI Wuryanto mengatakan Gatot Nurmantyo sedianya akan menghadiri Chief's of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) pada 23-24 Oktober di Washington DC, berdasarkan undangan resmi dari Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Jendral Joseph F. Dunford.Wuryanto menegaskan bahwa "Panglima TNI dan istri memutuskan untuk tidak memenuhi undangan sampai ada penjelasan resmi dari Amerika."Demikian Laporan Tim Liputan Antv dari Jakarta