Mark Zuckerberg Menolak Permintaan Senator AS untuk Tunduk Kepada Aturan

CEO Facebook Menolak Permintaan Senator AS Tunduk Kepada Aturan
CEO Facebook Menolak Permintaan Senator AS Tunduk Kepada Aturan (Foto : )
www.antvklik.com
- CEO Facebook Mark Zuckerberg pada Selasa lalu menghadiri rapat dengan para senator Amerika Serikat terkait dengan penyalagunaan data pengguna facebook.Meski demikian, Zuckerberg enggan berjanji akan mendukung undang-undang baru atau mengubah bisnis perusahaan.Diperiksa selama 5 jam dengan diajukan 44 pertanyaan oleh para senator, Mark mengulang permintaan maafnya terkait penyalahgunaan data hingga masalah pengguna facebook oleh agen Rusia guna mempengaruhi hasil Pilpres AS.Meskipun begitu, pria berusia 33 tahun tersebut tetap bisa berkelit dari keinginan senator yang menginginkan agar bos whatsapp dan instagram untuk mendukung peraturan baru yang dibuat untuk memperketat bisnis perusahaan jejaring media sosial di Amerika Serikat dan perusahaan jaringan lainnya di Amerika."Saya akan meminta tim saya untuk menindaklanjuti hal ini, sehingga kami bisa berdiskusi di berbagai kategori yang perlu didiskusikan," Kata Zuckerberg saat dihujani pertanayaan seputar aturan yang diperlukan.Selama menjawab pertanyaan, terlihat Zuckerberg cukup tenang dan serius. Ia juga mengenakan jas berwarna hitam dan dasi tentu pakaian yang dikenakannya kali ini diluar kebiasaannya dalam berpakaian yang hanya menggunakan kaos dan celana jeans.Kemala Harris, salah satu senator dari negara bagian California mengajukan pertanyaan kepada Zuckerberg penyalahgunaan daya. Ia bertanya apakah Zuckerberg atau petinggi facebook lainnya akan memberikan penjelasan kebocoran data."Kegagalan Mark Zuckerberg dalam menjawab pertanyaan penting dihadapan senat hari ini membuat saya khawatir tentang seberapa besar nilai kepercayaan dan transparansi yang diberikan facebook" tulisnya di twitter.

Adanya Hubungan

Pada september lalu, Facebook mengumumkan bahwa dengan menggunakan nama samaran Rusia menggunakan media sosial terbesar itu untuk memperngaruhi pemilih Amerika sebelum dan sesudah Pilpres tahun 2016 lalu, dengan cara membeli iklan yang memengaruhi pemilih."Kami percaya bahwa sangat mungkin adanya koneksi di sana" ujar Zuckerberg ketika ditanya apakah ada tumpah tindih antara data pengguna yang digunakan Cambrige Analytica dengan propaganda politik yang memengaruhi hasil pilpres ASFederal Trace Commission AS pun sedang menginvestigasi apakah facebook melanggar perjanjian yang ditandatangan dengan agensi pada tahun 2011 oleh tindakannya dalam skandal Cambridge Analytica.Dalam perjanjian tersebut, facebook setuju untuk menyelesaikan investigasi atas pelanggaran privasi, perusahaan pun berjanji untuk tidak mengartikan tentang privasi atau keamanan informasi pribadi.Kepada para senator, Zuckerberg bersikeras bahwa skandal Cambridge Analytica bukanlah sebuah pelanggaran atas kesepakatan dengan FTC.Zuckerberg pernah mendukung undang-undang bernama Honest Ads Act, dimana undang-undang ini mengharuskan perusahaan media sosial untuk mengungkap identitas pembeli iklan kampanye politik.Sayangnya, baru-baru Zuckerberg menolak berbicara lebih lanjut tentang UU Honest Ads Act ini."Apakah anda akan kembali ke sini dan menjadi advokat yang kuat untuk melihat bahwa UU tersebut disahkan?" Tanya Senator Demokrat Tom Udall.Zuckerberg pun memberi jawaban "Senator, hal besar yang saat ini sedang saya pikirkan adalah kita bisa mengimplementasikan ini" jawabnya.Udall menekankan kembali, "Saya mau jawaban ya atau tidak?"Zuckerberg pun menjawab,"saya akan diskusikan ini lebih dalam kepada tim saya".