Budi Waseso: Pemerintah Belum Serius Perangi Narkoba

BNN PAN newsplus
BNN PAN newsplus (Foto : )
‘Pemerintah Kita Belum Serius Perangi Narkoba’, hal itu dikatakan oleh mantan kepala BNN Komjen Polisi Budi Waseso di kantor DPP PAN Jakarta hari ini dalam diskusi bertajuk ‘Indonesia Darurat Narkoba’.  Selain Budi Waseso, diskusi yang dipandu oleh Yasmin Muntaz tersebut, juga menghadirkan artis Roy Marten dan anggota komisi III DPR RI FPAN Daeng Muhammad.Menurut pria yang akrab disapa Buwas ini, Indonesia sudah darurat narkoba bukan hanya dalam beberapa tahun terakhir ini saja, melainkan sudah gawat sejak tahun 1971. Namun dalam beberapa tahun terakhir, situasinya semakin mengkhawatirkan. Hal itu dikarenakan, dari peredaran narkoba di seluruh dunia, 40 persennya beredar di Indonesia dengan nilai sekurang-kurangnya 250 trilyun per tahun.Namun, Buwas menganggap sikap Pemerintah tidak mencerminkan kondisi darurat tersebut. Anggaran BNN sekitar 1,8 T, dianggap terlalu kecil untuk memerangi narkoba. Pun kebijakan kementrian terkait, belum ada yang mengindikasikan adanya situasi darurat narkoba tersebut.  ‘Tidak ada program kementrian yang mengarah pada pemberantasan narkoba’, ujar Buwas. Padahal, dengan anggaran yang memadai dan support dari berbagai kementrian (sehingga timbul program yang saling terintegrasi), Buwas yakin, dalam satu tahun narkoba bisa diperangi.Hal senada juga disampaikan oleh anggota komisi III DPR RI FPAN Daeng Muhamad yang mengatakan bahwa Pemerintah belum bertanggung jawab terhadap para pengguna narkoba. Sesuai Undang-Undang, mestinya pecandu narkoba direhabilitasi. Namun karena kapasitas tempat rehabilitasi BNN yang terbatas, tidak semua pengguna narkoba dapat direhabilitasi dan bahkan dipenjara. Mestinya pemerintah bertanggung jawab  membiayai rehabilitasi pecandu narkoba, meski itu dilakukan di luar BNN. Padahal penjara bukanlah tempat yang cocok untuk para pecandu narkoba. Daeng Muhammad  juga memuji kinerja BNN yang dengan anggaran jauh lebih kecil dari kepolisian, namun mampu perform jauh lebih baik dalam pemberantasan narkoba,Untuk menghambat peredaran narkoba di lapas, artis Roy Marten yang juga mantan pengguna dan pernah mendekam di lapas, mengusulkan agar ketika dipenjara bandar narkoba diisolasi dari tahanan lain (para pengguna narkoba).  Interaksi bandar dengan dunia luar harus dibatasi dan terpantau, misalnya dengan memasang CCTV di sel tahanan dan melarang untuk bersentuhan langsung dengan penjenguknya (harus dibatasi kaca).