Alami Gangguan Jiwa, Ibu Nekat Membunuh Kedua Anaknya Yang Masih Kecil

Alami Gangguan Jiwa, Ibu Nekat Membunuh Kedua Anaknya Yang Masih Kecil
Alami Gangguan Jiwa, Ibu Nekat Membunuh Kedua Anaknya Yang Masih Kecil (Foto : )

Alami gangguan jiwa, ibu nekat membunuh kedua anaknya yang masih kecil. Membunuh anaknya menggunakan pisau, setelah itu ibu ini menusuk perutnya sendiri sebanyak 6 kali.

Hingga kini, ibu tersebut tengah dirawat intensif di RS Medika Natar dan akan dilakukan pemeriksaan kejiwaan karena diduga pelaku alami gangguan jiwa atau depresi hingga nekat melakukan hal yang tidak layak tersebut.

Entah apa yang ada di dalam pikiran Dormian Sihite (37) ibu dari empat anak, asal dusun Kelapa Dua, desa Kota Agung, Pesawaran, sampai dia nekat membunuh kedua anaknya yang masih kecil. Anehnya, usai membunuh anaknya menggunakan sebilah pisau, ibu empat anak ini malah memilih menusuk perutnya sendiri sebanyak enam kali.

Kedua anak  naas yang menjadi korban pembunuhan ibu kandungnya sendiri yang bernama Domian Shite itu, diketahui bernama Robin Nicolas Manurung  dan Marcel Rafael Manurung, keduanya merupakan anak ketiga dan keempat dari empat bersaudara pasangan dari Domian dan Punggung Manurung. Korban mengalami 6 luka tusuk dibagian perut.

Diduga kuat korban dibunuh sang ibu, mengunakan senjata tajam jenis pisau. Hal itu diperkuat, dengan ditemukanya sebilah pisau berlumuran darah yang kini sudah diamankan petugas kepolosian. Sementara itu, keponakan dari pelaku penusukan, bernama Petrus, menuturkan tidak terlalu mengetahui kronologis kejadian.

Dirinya hanya mengetahui, saat kejadian suami dari pelaku bernama Punggung sambil menangis mendatangi rumahnya dan meminta untuk melihat bibik nya dikediamanya.

Saat didatangi, Petrus sudah melihat Domian Shite, sudah tergeletak diatas kasur kamar tidur dengan luka tusukan di bagian perutnya, pelaku langsung dibawa keluarga dan dibantu warga kerumah sakit, untuk mendapatkan pertolongan medis. Sedangkan dua orang anaknya, sempat dibawa sang ayah kekelinik kasih bunda, namun nyawanya tidak dapat tertolong karena kehabisan darah.