Akun Ojol Ternyata Bisa dijual dan Dibeli..Jadi Ngeri

OJOL NIPU.2
OJOL NIPU.2 (Foto : )
Akun Ojok Online ternyata bisa dijualbelikan dan sudah ada yang terbukti meraup keuntunggan pribadi dari sejumlah korban yang mengirim barang lewat jasa ojek online dengan akun palsu.Dua pengemudi ojek online ditangkap petugas kepolisian unit Reskrim Polsek Metro Tamansari. keduanya ditangkap lantaran telah membawa kabur dan menjual puluhan handphone yang akan dikirimnya.  Kedua pelaku melakukan aksinya dengan menggunakan beberapa akun ojek online  yang bukan miliknya.https://www.youtube.com/watch?v=sgVKJs6HRXEFirmansyah dan Ibnu Sahala mengaku sudah melakukan aksinya sebanyak puluhan kali selama empat bulan terakhir . Korban Ojol gadungan seorang pedagang handphone di kawasan pusat bisnis Lokasari, Taman Sari , Jakarta BaratKedua pelaku juga mengaku membeli  akun milik orang lain. Mereka membelilinya  di seebuah sosial media dengan harga seratus lima puluh ribu rupiah .  Modus yang dilakukan adalah dengan menerima order pengiriman barang dari sebuah situs penjualan online. Setelah mendapat order pengiriman barang berupa handphone , barang yang semestinya diantar ke alamat sesuai pesanan  melainkan mereka jual ke orang lain dengan harga yang lebih murah.Kanitreskrim Polsek Metro Tamansari Kompol Bintoro mengatakan petugas masih terus menyelidiki kasus jual beli akun ojek online yang marak di media sosial yang rentan disalahgunakan para pelaku kejahatan lainnya.Sementara, kedua 
ojol
  Firmansyah dan Ibnu masih menjalani pemeriksaan instensif di Mapolsek Metro Tamansari, Jakarta barat.  Polisi menjerat mereka dengan pasal 378 kuhp tentang penipuan dan atau pasal 372 kuhp tentang penggelapan  dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.[caption id="attachment_88798" align="alignnone" width="900"] akun ojol dijual akun jual ojol dijual belikan di grup facebook[/caption]Ngeri gak sih, bagaimana ternyata yang membeli ternyata penjahat. Bukankah kejahatan dengan memakai akun palsu bisa berkembang bukan hanya sekadar mengantar dan mengambil barang tetapi tidak mengirim sesuai dengan alamat si pemesan. Bukankah modus ini bisa digunakan penjahat untuk merampok penumpangnya?. Lantas bagaimana perusahan ojol seperti gojek dan grab mengantisipasi atau melakukan pemantauan   driver yang menggunakan nama orang lain? Semua pelanggan berharap keamanan mereka terjamin  ketika menggunakan jasa ojol. Bukan sebaliknya merasa was-was, jangan-jangan yang mereka naiki ojol gadungan..hii ngeri ah..Tentu ulah sebagian kecil bandit ini akan merusak citra pengemudi ojek online  yang jujur dan memang berniat mencari uang halal... Laporan Ong Suhirman dari Jakarta