Desa Salua, kecamatan kulawi, Kabupaten Sigi menjadi salah satu daerah yang terisolir akibat gempa yang melanda sulawesi tengah, 28 oktober lalu. Aliran listrik terputus hingga kini, sehingga warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih.Medan yang sulit ditempuh akibat Bukit yang longsor, dan menutupi sebagian akses jalan namun tak menghalangi Tim Aksi Cepat Tanggap ACT memberikan bantuan kepada warga desa Salua yang terdampak gempa dengan menerjunkan 1tim dokter, perawat dan bidan kelililing beserta obat-obatan, dan juga memberikan bantuan Logistik untuk mendirikan dapur mandiri.Logistik yang diberikan ACT berupa beras 8 karung ukuran 25 kilo, gula 48 kg, telur 2 kerat , lauk pauk, minyak dan sayur mayur. Bantuan logistik ini akan diberikan setiap 2 hari sekali."
Memang sini terisolir seperti teman-temam liat tadi banyak sekali longsor, Alhamdulillah tim kita tembus kesini dan mengirimkan bantuan dapur umum untuk 150-200 pengungsi. Kita membawa juga tim dokter kita, karena kita memandang perlu, karena ini daerah terisolir untuk melayani kesehatan mereka, didesa salua ini,
" kata Rahadiansyah, kordinator posko ACT wilayah Sigi.Sebanyak 7 jiwa warga desa salua meninggal, dan ratusan rumah warga rusak berat dan sebagian besar warga masih mengungsi di tenda darurat akibat gempa. Terbatasnya tenda , menyebabkan beberapa tenda dijejali oleh banyak orang, bahkan ada yang hingga diisi 8 keluarga. Warga masih membutuhkan bantuan pangan dan juga air bersih."Beras, air bersih dan tenda mengingat ada yang 8 kepala keluarga 1 tenda," kata Jaffar seorang warga desa Salua.Desa Salua yang berpenduduk sebanyak 1.564 jiwa ini berjarak sekitar 45 Km dari Kota Palu, dan berada di kawasan perbukitan Maope.Bukit maope yang longsor, dan menutupi satu-satunya akses jalan, menyulitkan bantuan makanan dan lainnya. Bantuan lewat darat baru mulai masuk sejak Senin 8 oktober, setelah akses jalan diperbaiki. Laporan Shany March dari Sigi
Baca Juga :