Budidaya Ikan Sidat di Pekarangan Rumah Dengan Lahan Sempit

(Foto : )
www.antvklik.com - Banyaknya permintaan ikan sidat untuk konsumsi di warung makan maupun konsumsi rumah tangga, dimanfaatkan oleh seorang warga di Kebumen, Jawa Tengah, sebagai usaha  yang menggiurkan. Saefun Mustofa membudidayakan ikan sidat di area pekarangan rumah.  Dalam sebulan  ia mampu menghasilkan puluhan jutaan rupiah. Saefun Mustofa, tinggal di Desa Sidoluhur, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, JawaTengah. Semula  Saefun hanyalah  seorang nelayan, kini ia terbilang sukses mengembangkan usaha budidaya ikan sidat di pekarangan rumahnya. Bahkan kini hasil budidaya ikan sidat miliknya mulai dilirik oleh warga  Jepang yang datang ke Indonesia.Budidaya ikan sidat milik Mustofa ini  dimulai sejak tahun 2012, dengan modal awal sekitar Tiga juta  Rupiah. Setelah menjalani usahnya selama lima tahun, Mustofa kini mulai memetik hasilnya. Dengan memiliki kolam semi permanen berukuran empat kali tiga meter, budidaya ikan sidat sukses dikembangkannya, bahkan kini, Mustofa mulai memanfaatkan sungai-sungai kecil saluran irigasi persawahan, untuk mengembangkan pertumbuhan ikan sidat.
ikan sidat 2
Ketua kelompok delta sidat Saefun Mustofa mengatakan, proses pembudidayaanya sangat sederhana. “Pembudidayaannya ikan sidat sederhana saja, cukup menggunakan kolam yang seluruh permukaannya ditutup dengan tumbuhan eceng gondok, dengan ketinggian air berkisar 30 sentimeter. Kemudian diberi makan berupa cacing atau daging keong yang telah dicacah, “ ujar Saefun Mustofa.Saat mencapai ukuran standar ekspor yaitu berat 2,5 ons  maka ikan sidat akan dipanen. Harga sidat untuk ukuran 2,5 ons bisa mencapai Rp.75.000 per ekor. Sementara untuk sidat ukuran konsumsi warung ataupun untuk rumah tangga berkisar Rp 150.000 per kilogram. Pemesanan ikan sidat kini datang dari Solo, Bali, Jakarta dan beberapa daerah lainnya. ikan sidat 3 Sidat yang mempunyai nama latin anguilla sp adalah spesies sejenis belut, namun bentuknya lebih panjang dan besar. Meskipun bentuknya tidak enak dilihat, tapi siapa sangka konsumen asing atau para wisatawan macanegara menganggap cita rasa sidat enak dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Inilah yang membuat Jepang mulai melirik usaha budidaya ikan sidat milik Mustofa.Demikian laporan Wahyu Kurniawan dari Kebumen, Jawa Tengah