Lukman Sardi Pastikan Pemenang FFI Tak Ada Intervensi

lukman sardi
lukman sardi (Foto : )
Selain Sebagai Ketua Komite Festival Film Indonesia,  Sebagai Aktor Lukman Sardi juga masuk nominasi di ajang itu.
Ketua Komite Festifal Film Indonesia Periode 2018 – 2020 Lukman Sardi menjamin, penilaian pemenang FFI 2019 tidak ada intervensi dari pihak Komite dan juga tidak ada wewenang Komite untuk penilaian, sebab penjurian tahun ini diserahkan ke pihak Assosiasi setelah melalui proses dari pihak Kurator yang memih nominasi dari 123 menjadi 38 film yang masuk nominasi.Hal itu juga yang membedakan penilaian dari tahun sebelumnya. Pada tahun ini ada pihak ketiga untuk diberikan mandat sepenuhnya untuk penilain pemilihan pemenang.“sebenarnya yang membedakan adalah kita ada tim kurator  7 orang. Kurator ini tugasnya adalah menentukan seleksi pendek dari tahun lalu yang tayang mulai 1 Oktober 2018 smpai 31 September tahun ini. Kenapa kita taruh tim kurator di tahun ini, karena sangat sulit juga klo kita taruh tim asosiasi yang langsung nontonin 123 film, karena mereka juga orang yang sangat aktif ya.. akhirnya kita ada tim kurasi yang mengeluarkan 38 film hasil seleksi mereka, lalu menjadi nominasi yang di serahkan dan menjadi 21 kategori, dari 38 film yg masuk nominasi ada 18 film kalau gak salah", ujar Lukman Sardi di acara Festival Film Indonesia.Lukman Sardi yang juga berprofesi sebagai aktor masuk dalam nominasi peraih penghargaan piala FFI di katagori pemeran utama pria terbaik di fil 27 Steps Of May. Namun dia menegaskan, meski  menyandang status ketua komite dirinya tak pernah mengetahui akan masuk nominasi.“Nah ini harus dipahami lagi, komite itu tidak ada sangkut pautnya dengan penilaian, ini semuanya di serahkan pada asosiasi dan asosiasi yang menentukan. Bahkan sampai sekarang gue sebagai ketua komite dari awal siapa pemenang nominasinya gak tahu, sampai sekarang gak tahu siapa yang bakal jadi pemenangnya", ucapnya.Lukman Sardi lanjut menambahkan, Pada Festifal Film Indonesia fungsi dari komite hanyalah menjaga sistem kerja dan pondasi, malah tidak ada campur tangannya dengan urusan film, mandat penilaian diserahkan sepenuhnya oleh Asosiasi yang juga bersifat independent.

Kualitas Film-film Komersil

Lukman Sardi juga menilai saat ini perfilman Indonesia sudah sejalan antara Kualitas dan Komersil, sehingga tidak lagi memunculkan satu anggapan bahwa film komersil tidak berkualitas atau sebaliknya film berkulalitas tidak komersil.“yang menariknya lagi mungkin dulu ada anggapan festival film Indonesia film yang nggak laku di bioskop misalnya, tapi ternyata film box office pun masuk ke festival film Indonesia. Kita lihat ada dua garis biru, ada keluarga cemara dan ini menunjukkan bahwa antara garis komersil dan kualitas itu udah berbarengan, beriringan, ini kan sesuatu yang menggembirakan, bahwa ah… film komersil pasti nggak berkualitas, ah… film kualitas pasti gak komersil, ternyata itu sudah terjadi perimbangan, sekarang bahwa komersil dan kualitas bisa berjalan beriringan sekarang".Lukman Sardi juga meyakinkan, akan berusaha meningkatkan ajang piala FFI untuk selalu lebih baik lagi kedepannya.“Ya tentunya FFI ini kan menjadi takaran kualitas ya… tentunya menjaga kualitas film Indonesia apa yang menjadi kualitas dijaga, bahkan kalau bisa ditingkatkan lagi, kan menjadi benchmark