Cerita Cok Simbara Soal Kecintaannya di Dunia Akting

Cok Simbara
Cok Simbara (Foto : )
Aktor senior Cok Simbara bercerita kecintaannya di dunia akting yang sudah ia lakoni sejakĀ  1973. Cok Simbara juga menyebut perbedaan aktor dulu dan sekarang
Di usianya yang menginjak 66 tahun pada 12 November nanti, aktor senior Cok Simbara masih tetap eksis di layar kaca maupun layar lebar. Kemampuan akting dari aktor yang telah aktif di dunia seni peran sejak tahun 1973 ini rupanya tak tergerus oleh perkembangan zaman.Keberadaannya pun tak tergeser oleh banyaknya pendatang baru yang menghiasi layar lebar maupun layar kaca. Pada tahun ini tercatat ada 2 sinetron dan 3 film yang ia bintangi."Masih eksis yah? Alhamdulillah. Tapi kan saya munculnya lewat sekolah. Aku dulu kuliah di IKJ, terus berteater mungkin ga banyak yang tahu kalau saya berteater hampir 200 kali mentas di Indonesia, Malaysia, Singapura, di Amerika juga pernah. Awalnya itu, jadi saya suka banget pekerjaan ini sampai saya sekolah akting juga kan," terang Cok Simbara.Konsisten merupakan kata kunci yang ia pegang teguh untuk tetap bertahan di dunia seni peran. Kecintaannya pada dunia ini membuatnya enggan mencoba hal lain selain akting."Iya lucunya disitu, saya betul-betul gak minat (pekerjaan lain), saya betul-betul kepingin ini adalah pekerjaan yang saya tekuni sejak saya mulai sekolah, kuliah. Jadi sampai hari ini sudah Alhamdulillah, secara akting mulai dari tahun 77 jadi 43 tahun akting saja. Itu akting maksudnya di film, sebelumnya berteater," ungkapnya.

Perbedaan Sinetron Dulu dan Sekarang

Setelah merasa cukup matang di teater, Cok Simbara merambah ke dunia film, lalu sinetron. Hingga saat ini puluhan judul film dan belasan judul sinetron telah Ia bintangi. Di tahun 90-an, namanya semakin melejit saat menjadi pemeran utama di sinetron Noktah Merah Perkawinan bersama Ayu Azhari.Kini Cok Simbara tengah sibuk membintangi sinetron Janji Suci yang tayang di ANTV. Dalam sinetron ini, Cok Simbara memang bukanlah pemeran utama. Namun perannya sebagai seorang bapak bernama Surya sukses memancing emosi penonton.Di sela-sela syuting Janji Suci, kepada tim liputan antv Cok Simbara pun menjelaskan perbedaan sinetron dulu dan sekarang. Menurutnya, perbedaan mencolok terdapat pada durasi proses syuting sinetron."Kalau aku lihat sih dulu kan sistemnya weekly, bukan kayak kita striping hari ini. Memang jauh banget beda. Dari sisi persiapan diri misalnya kita bikin satu episode gitu yah kalo dulu ngerjainnya bisa 4 sampai 5 hari, libur 2 hari, itu kan seger banget. Jadi kita bekerja sempat libur buat keluarga, dan hari-hari kita ga harus pulang pagi karena kita mengerjakannya 4 hingga 5 hari dalam 1 episode. Nah itu udah sangat jauh beda dengan yang sekarang, kita mengenal istilah live. Live itu kalau kita ga kelar hari ini, terpaksa nyambung besok pagi untuk tayang malam," katanya.

Kualitas Pemain Muda

Soal kualitas akting pemain muda, Cok menilai sudah baik. Menurutnya, para pemain tersebut hanya perlu lebih banyak waktu dan kesempatan untuk mengeksplor bakat aktingnya."Dulu orang menghadap kamera aja goyang, agak grogi kan gitu. Sekarang dia gak perlu takut, gak perlu grogi orang dia tiap hari megangnya hp, kamera terus-terusan. Jadi spontanitas anak-anak sekarang luar biasa. Nah sekarang tinggal momen itu kapan didapat. Kalau stripping terus apakah ada pola yang khusus supaya pemain-pemain kita lebih siap gitu aja sih," tuturnya.Cok Simbara menambahkan, semua orang sebenarnya punya kemampuan untuk akting. Apalagi di zaman yang serba canggih ini setiap orang bisa belajar akting melalui gadgetnya.Namun menurut Cok Simbara, untuk bisa bertahan di dunia seni peran tidak cukup hanya dengan mengandalkan kemampuan akting. Disiplin merupakan hal penting yang harus dipegang teguh oleh para pemain."Karena akting semuanya bisa. Tapi disiplinlah, hargai teamworknya. Ingat bahwa kru juga ninggalin istri anaknya di rumah. Jadi kalau kita mempersulit mereka, kita juga rasa-rasanya sih gak amanah kerjaan ini. Jadi menurut saya disiplin itu penting," kata Cok Simbara lagi.

Alfia Sudarsono & Bambang Suprianto I Jakarta