Anak-anak Michael Jackson Tolak Rasisme: Prince Kutip Lagu Ayahnya, Paris Ikut Demo

Anak-anak Michael Jackson Tolak Rasialis: Prince Kutip Lagu Ayahnya, Paris Ikut Demo (Foto: Instagram)
Anak-anak Michael Jackson Tolak Rasialis: Prince Kutip Lagu Ayahnya, Paris Ikut Demo (Foto: Instagram) (Foto : )
Prince Jackson dan Paris Jackson merupakan anak-anak dari mendiang legenda musik dunia, Michael Jackson. Mereka ikut memberikan penghormatan kepada George Floyd.
Prince Jackson mengambil kutipan dari ayahnya untuk menemukan kata yang tepat saat memberikan penghormatan kepada George Floyd.Pria 23 tahun ini buka suara dengan maksud ingin mengakhiri rasisme kulit hitam yang saat ini menjadi isu panas di beberapa negara barat.“Beat me. Hate me. You can never break me (Kalahkan aku, benci aku. Kamu tidak akan bisa menghancurkan aku) - Michael Jackson,” tulis Prince di akun Instagramnya, Kamis (4/6/2020).Diketahui bahwa kutipan itu berasal dari lirik lagu Michael Jackson yang berjudul 
They Don't Care About Us  yang dirilis tahun 1995.https://www.youtube.com/watch?v=t1pqi8vjTLYLagu tersebut juga mencerminkan kebrutalan polisi dan mengandung unsur rasisme di tahun tersebut.Setelah itu, anak bungsu dari tiga bersaudara ini membuat kalimat yang menyentuh dengan mengatakan bahwa bahwa budaya hitam penuh ketekunan.“Aku akan berbicara dari hati, karena hanya itu yang aku tahu bagaimana melakukannya. Kita tidak akan berada di sini tanpa budaya hitam. Budaya hitam adalah tentang kekuatan," lanjutnya.https://www.instagram.com/p/CA-uso6pY1l/"Budaya hitam adalah tentang ketekunan. Budaya hitam adalah tentang ketahanan. Budaya hitam adalah tentang panggilan untuk perubahan. Tidak ada lagi janji politisi. Tidak ada lagi percakapan. Tidak ada lagi siklus rasisme, pelecehan, dan rasa sakit," ujar Prince.Sementara itu, awal pekan lalu sang kakak, Paris Jackson ikut aksi unjuk rasa menolak rasisme.Lewat laman Instagramnya, model berambut pirang itu membagikan momen saat dirinya turun ke jalan menyuarakan keadilan.https://www.instagram.com/p/CA7LYzjpgJr/“Kita tidak bisa dikurung, memprovokasi kita untuk bertarung sehingga kita membakar sedikit kebajikan,” tulis Paris di Instagram, Selasa (2/6/2020).Seperti diketahui, George Floyd, seorang pria kulit hitam tewas di Minnesota pada 25 Mei 2020 lalu usai lehernya ditekan menggunakan lutut oleh polisi bernama Derek Chauvin.