Disuntik Vaksin Difteri, Ratusan Santri Ponpes Madinatul Ulum Pingsan Massal

Disuntik Vaksin Difteri, Ratusan Santri Ponpes Madinatul Ulum Pingsan Massal
Disuntik Vaksin Difteri, Ratusan Santri Ponpes Madinatul Ulum Pingsan Massal (Foto : )
www.antvklik.com
- Ratusan santri pondok pesantren Madinatul Ulum, Jenggawah, Jember, Jawa Timur mendadak pingsan massal. Kejadian tersebut, setelah para santri disuntik serentak vaksin difteri yang dilakukan oleh petugas Puskesmas Jenggawah, Selasa (27/2).Setelah siuman, bukannya sehat malah para santri mengalami kejadian lanjutan berupa buang-buang air besar, mual, pusing dan panas tinggi.Menyaksikan ratusan santri kesakitan, pengurus pondok pesantren Madinatul Ulum, Karim, menghubungi orangtua para santri untuk segera datang.“Waktu Maghrib tadi langsung ada yang panas, kejang-kejang, bergantian itu terus sampai malam ini malah barusan tadi ada 2 santri lagi menjadi korban. Yang divaksin itu, murid Tsanawiyah dan Aliyah”, kata Karim.Sementara Siti Maryam, salah satu orangtua santri mengatakan bahwa kondisi anaknya semakin terus melemah setelah disuntik vaksin difteri. Pengurus pondok pesantren pun membawa segera anaknya ke Puskesmas Telumbangan untuk mendapatkan perawatan medis.“Saya dibel sama pak Ustadz pengurus pondok pesantren Madinatul Ulum yang memberitahukan anak ibu sakit, langsung saya berangkat. Begitu sampai disini anak saya mau semaput, nggak bisa telan panas gini”, ujar Siti Maryam dengan nada khawatir.[caption id="attachment_83212" align="alignnone" width="300"]
Polisi sedang menyelidiki dengan melihat kondisi para santri Ponpes Madinatul Ulum.
[/caption]Bagi santri-santri yang kondisinya tidak parah, dirawat oleh tim medis Puskesmas Jenggawah di salah satu ruangan yang ada pondok pesantren Madinatul Ulum.Ketika dikonfirmasi perihal kejadian pasca penyuntikan massal vaksin difteri, Kepala Puskesmas Jenggawah, Dokter Nuri, menolak untuk menjelaskannya kepada jurnalis antv newsplus.Peristiwa tersebut, kini ditangani oleh petugas Polsek Jenggawah dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi mata.Laporan Sinto Sofiadin dari Jember