Tolak Hoax Demi Kesuksesan Demokrasi dan Pemilu 2019 yang Damai

olak Hoax Demi Kesuksesan Demokrasi dan Pemilu Damai 2019
olak Hoax Demi Kesuksesan Demokrasi dan Pemilu Damai 2019 (Foto : )
Kehidupan berdemokrasi terutama jelang pemilu serentak 2019 ini telah terdistorsi dengan Hoax atau berita bohong, oleh karena itu masyarakat harus pandai dan bijak dalam memilih calon presiden dan calon legislatif untuk Indonesia yang lebih baik.
newsplus.antvklik.com - 
Persoalan politik masih menjadi pusat gravitasi, sehingga menjadi sorotan bagi semua orang,terutama  saat ini, yang tinggal menghitung hari jelang Pemilu 17 April 2019.Kehidupan berdemokrasi diwarnai politik identitas dan hoax yang merebak, narasi-narasi provokatif terus dikobarkan yang menimbulkan kegaduhan dan berpotensi memicu konflik.Direktur Lembaga Pemilih Indonesia Boni Hargens melihat kehidupan dalam berdemokrasi terutama jelang pemilu serentak 2019 ini telah terdistorsi dengan Hoax atau berita bohong, oleh karena itu masyarakat harus pandai dan bijak dalam memilih calon presiden dan calon legislatif untuk Indonesia yang lebih baik.Boni Hargens mengungkapkan tentang kondisi menjelang Pemilu 2019 ini dalam  diskusi publik yang digelar oleh Lembaga Pemilih Indonesia, dengan tema 'Konsolidasi Demokrasi Pasca Soeharto, Masa Depan vs Masa Lalu" yang  dilaksanakan pada Senin 15 April 2019 di Jakarta.Turut hadir dalam acara tersebut Achmad Baidowi, politisi PPP, Titi Anggraini, Direktur Perludem, M.Lukman Edi, politisi PKB dan Arbi Sanit, guru besar Fisip UI.Direktur Perludem, Titi Anggraini, mengatakan kompleksitas teknis pada Pemilu 2019, keterbatasan informasi bisa mempengaruhi hal yang substansial terutama dalam pemenuhan hak pilih. Tingginya perhatian pada pilpres  mengalihkan perhatian publik kepada pileg.Sedangkan  politisi Lukman Edi berpendapat bila Pemilu 2019 ini berhasil, maka kehidupan berdemokrasi  Indonesia pasca Soeharto akan menjadi pembelajaran bagi bangsa lain. “Kami mengajak pemilih Indonesia untuk tanggal 17 April 2019, adalah momentum akal sehat untuk melakukan pilihan yang cerdas, membuat pilihan yang bermoral. Bukan masalah siapa yang menang. Tapi apakah Indonesia, Pancasila, apakah prinsip Kebhinekaan ini masih bisa kita rawat atau tidak, “ ujar Boni Hargens.Menurut M. Lukman Edi, tantangan terbesar bangsa ini adalah supaya di Pemilu 2019 ini berhasil. Perubahan akan banyak dibandingkan pemilu sebelumnya. Keserentakan, penegakan hukum dan teknis kepemiluannya. | Sandhi March | Jakarta