Ternyata Harga Vaksin Covid-19 di Indonesia Bakal Lebih Murah dari India

vaksin reuters
vaksin reuters (Foto : )
Berbagai negara kini sedang berlomba membuat vaksin Covid-19. Namun jika sudah lolos uji klinis, harga vaksin Covid-19 di Indonesia bakal lebih murah dari India. 
Perusahaan Bio Farma akan menggelar uji klinis tahap ketiga kandidat vaksin Covid-19 dari Sinovac, perusahaan bioteknologi asal China.Ternyata India juga sedang melakukan langkah serupa, yaitu akan uji klinis tahap ketiga dalam waktu dekat. Perusahaan di India yang melakukan uji klinis adalah Serum Institute.Namun berbeda dari Indonesia, vaksin yang diuji klinis di India bukan berasal dari China, melainkan dari Universitas Oxford, Inggris.Universitas Oxford sendiri sudah menjalin kerjasama dengan raksasa farmasi Eropa bernama AstraZeneca dan melakukan uji klinis di sejumlah negara.Kepala Eksekutif Serum Institute, Adar Poonawalla, Rabu (22/7/2020) mengatakan, uji klinis akan dimulai pada Agustus 2020. Jika berjalan lancar, vaksin akan diproduksi pada kuartal pertama 2021.Lewat perjanjian dengan AstraZeneca, India akan memproduksi 1 miliar dosis vaksin yang dapat dipakai untuk kebutuhan dalam negeri dan untuk ekspor.Saat disinggung mengenai harga vaksin, Poonawalla, menyebut harganya tetap terjangkau. Biayanya akan berada di bawah 1.000 rupee per dosis atau setara Rp196 ribu.Jika harga vaksin di India tidak berubah terlalu jauh dari angka tersebut maka vaksin Covid-19 yang akan diproduksi Bio Farma bakal lebih murah lagi.Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengaku masih menghitung biayanya. Namun ia menyebut, perkiraan harga vaksin antara 5-10 dollar AS per dosis.
"Harga masih kami hitung, untuk perkiraan sementara 5-10 dollar AS (setara Rp73.500-Rp147.200). Rentang harga masih dapat berubah," kata Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto, seperti dilansir RRI.co.id, Rabu (22/7/2020).
Angka tersebut sama dengan perkiraan harga yang disampaikan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI pada Selasa (14/7/2020).
India Express, RRI.co.id