Sungai Bengawan Solo yang melintas di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meluap dan sudah memasuki siaga satu. Kondisi ini disebabkan curah hujan dalam beberapa hari ini baik dari hulu maupun anak sungai cukup tinggi.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, sampai saat ini belum ada genangan sungai bengawan solo yang meluap masuk ke pemukiman warga. Namun sejumlah lahan pertanian yang ada dipinggiran sungai mulai terendam. Jika beberapa hari tidak surut, maka sejumlah petani akan melakukan panen paksa, atau pane lebih awal.[caption id="attachment_282187" align="alignnone" width="900"]
![bengawan solo siaga 1 (3)]()
Lokasi wisata di pinggir Sungai Bengawan Solo ditutup (Foto: ANTV/ Dewi Rina Handayani)[/caption]Salah satu lokasi yang terendam air adalah lahan pertanian dan tempat wisata di Desa Pilang Gede di Kecamatan Balen. Lokasi wisata ini akhirnya terpaksa ditutup, karena bisa membahayakan pengunjung. Lokasi ini berdekatan dengan bibir sungai Bengawan Solo, sehingga air sungai sudah mulai naik sekitar 30 centi meter.Kondisi pada Selasa sore (18/2/2020) sudah mulai surut dibanding saat pagi hari. Sementara genangan di ruas dalam taman wisata ini yang masih dinilai rawan.Demi keamanan pengunjung lebih baik ditutup saja. Dari pemantauan pihak BPBD, pergerakan arus Sungai Bengawan Solo cenderung menurun dan diharap cepat surut sehingga tempat wisata atau lahan pertanian pinggir bibir sungai tidak merugi.Dewi Rina Handayani | Bojonegoro, Jawa Timur
Lokasi wisata di pinggir Sungai Bengawan Solo ditutup (Foto: ANTV/ Dewi Rina Handayani)[/caption]Salah satu lokasi yang terendam air adalah lahan pertanian dan tempat wisata di Desa Pilang Gede di Kecamatan Balen. Lokasi wisata ini akhirnya terpaksa ditutup, karena bisa membahayakan pengunjung. Lokasi ini berdekatan dengan bibir sungai Bengawan Solo, sehingga air sungai sudah mulai naik sekitar 30 centi meter.Kondisi pada Selasa sore (18/2/2020) sudah mulai surut dibanding saat pagi hari. Sementara genangan di ruas dalam taman wisata ini yang masih dinilai rawan.Demi keamanan pengunjung lebih baik ditutup saja. Dari pemantauan pihak BPBD, pergerakan arus Sungai Bengawan Solo cenderung menurun dan diharap cepat surut sehingga tempat wisata atau lahan pertanian pinggir bibir sungai tidak merugi.Dewi Rina Handayani | Bojonegoro, Jawa Timur
