Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2,3 Persen Hingga Minus 0,4

Sri Mulyani foto Instagram Sri Mulyani
Sri Mulyani foto Instagram Sri Mulyani (Foto : )
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan kondisi perekonomian Indonesia di tengah pandemi corona. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi dapat turun 2,3 persen hingga minus  0,4 persen.
Dalam
video conference pemerintah terkait stimulus ekonomi, Rabu (1/4/2020) pagi, Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan beratnya kondisi ekonomi global saat pandemi corona.Perekonomian Indonesia sendiri juga mengalami tekanan berat. Bahkan disebutkan, usaha kecil, menengah dan mikro (UMKM) yang jadi penopang perekonomian saat krisis 1998, kini turut mengalami pukulan besar. Ini terjadi karena pembatasan aktifitas di luar rumah guna menangkal penyebaran virus corona.Menurutnya, sektor rumah tangga mengalami penurunan cukup besar. Pendapatan di sektor korporasi juga merosot, hingga berpengaruh ke sektor keuangan.Karena itu Sri Mulyani mengungkapkan sederet skenario yang akan dihadapi Indonesia terkait dampak corona. Disebutkan, pertumbuhan ekonomi yang awalnya diproyeksi sebesar 5,3 persen, kini diprediksi menjadi 2,3 persen saja.Bahkan, dalam skenario terburuk, proyeksi ekonomi Indonesia dapat minus 0,4 persen.Sementara nilai tukar rupiah diprediksi mencapai Rp 20.000 per dolar AS dalam skenario paling berat. Sementara skenario beratnya kurs bisa mencapai Rp 17.500 per dolar AS pada tahun ini.Guna mengantisipasi berbagai dampak corona, pemerintah telah mengeluarkan stimulus ekonomi. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang atau Perppu telah diteken Presiden Joko Widodo guna menambah alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.Besaran stimulus yang disiapkan mencapai Rp405,1 triliun yang dialokasikan untuk berbagai sektor, terutama untuk jaring pengaman sosial masyarakat.