Seorang Meninggal Terindikasi Corona, Satu Desa di Ponorogo Diisolasi

Seorang Warga Meninggal Terindikasi Corona, Satu Desa di Ponorogo Diisolasi
Seorang Warga Meninggal Terindikasi Corona, Satu Desa di Ponorogo Diisolasi (Foto : )
Satu desa di Ponorogo, Jawa Timur, diisolasi, menyusul seorang warga setempat meninggal dunia terindikasi covid-19 saat dirawat di rumah sakit.
Seluruh akses jalan menuju Desa Panjeng, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, Jawa Timur, ditutup rapat menggunakan portal dan dijaga oleh sejumlah orang.Selain itu, warga Desa Panjeng juga tidak diijinkan keluar. Untuk warga luar desa pun juga tidak diijinkan masuk, kecuali kendaraan yang membawa logistik.Penutupan seluruh akses menuju desa itu merupakan buntut dari adanya pemakaman seorang warga setempat berinisial nama RN (43) yang terindikasi covid-19, tanpa protokoler kesehatan dan dihadiri banyak pelayat.Bupati Ponorogo Ipong Muchlissony mengatakan, RN memiliki riwayat sering bepergian ke Surabaya. Lalu, saat di rumah, korban mengeluh sakit panas dan nyeri perut, hingga dirawat di rumah sakit.Setelah menjalani perawatan selama 7 hari, korban meninggal dunia dan dimakamkan tanpa protokol kesehatan karena dokter menyatakan korban meninggal karena sakit jantung.Kemudian, istri almarhum dicek swab dan hasilnya dinyatakan positif covid-19. Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Ponorogo pun menutup seluruh akses menuju Desa Panjeng selama 14 hari ke depan.Selain itu, Satgas Covid-19 melakukan isolasi terhadap puluhan warga desa yang melakukan kontak erat dengan jasad pasien maupun keluarga. Satgas juga telah melakukan tes
swab kepada 37 orang, di antaranya keluarga almarhum dan warga yang mengurus jenazah dan pemakamannya. Selanjutnya, 87 orang lainnya akan menjalani rapid test.Aries Sutikno | Ponorogo, Jawa Timur