Sederet Fakta Presiden Brasil yang Anggap Remeh Hingga Tertular Covid-19

Presiden Brasil Jair Bolsonaro Reuters
Presiden Brasil Jair Bolsonaro Reuters (Foto : )
Presiden Brasil Jair Bolsonaro akhirnya dinyatakan positif corona atau Covid-19. Selama ini, Bolsonaro selalu mengganggap remeh penyakit itu.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengakui dirinya terjangkit virus corona atau Covid-19 di hadapan wartawan, Selasa (7/7/2020).
“Hari Minggu, saya tidak enak badan. Seninnya, tambah buruk. Badan rasanya capai. Otot pegal-pegal. Bahkan saya demam 38 derajat. Dokter kepresidenan curiga saya kena Covid-19,” katanya.“Menimbang betapa dinamisnya aktivitas saya bertemu warga. Sepertinya saya sudah kena corona sebelumnya. Cuma tidak tahu saja, seperti mayoritas warga Brazil,” tambah Bolsonaro lagi.Sejak awal Presiden Bolsonaro menganggap remeh penyakit yang belum ada vaksinnya itu. Berikut sederet faktanya:

Tidak Pakai Masker

Sejak virus corona merajalela di Brazil mulai akhir Februari lalu, Presiden Bolsonaro menganggapnya remeh.Ketika jumlah warga yang positif corona melonjak, Bolsonaro tetap tampil di keramaian, bersalaman dengan para pendukungnya tanpa mengenakan masker.Pemimpin konservatif yang kerap disebut sebagai sekutu Presiden Trump ini bahkan pernah menyebut virus corona sebagai flu ringan.Tidak berhenti sampai di sana. Pada Jumat (3/7/2020) lalu, Bolsonaro memveto undang-undang yang mewajibkan penggunaan masker di sekolah, gereja dan berbagai pusat bisnis.

Tuding Media

Media tak jarang pula jadi sasaran Bolsonaro. Berkali-kali dia menyebut pemberitaan terkait corona sebagai tipuan untuk menyulut histeria masyarakat.“Ini kampanye untuk melengserkan saya. Warga perlahan-lahan akan sadar, bahwa mereka hanya ditipu media,” tuding Bolsonaro pada Maret lalu.

Menentang Karantina

Presiden Bolsonaro  ikut serta dalam demo menentang karantina dan kebijakan social distancing  atau jaga jarak yang diterapkan berbagai gubernur di Brazil.“Hidup terus berjalan. Warga perlu bekerja. Ekonomi harus berputar,” tegasnya.

Pakai Obat Malaria

Setelah dinyatakan positif corona, Presiden Bolsonaro mengklaim kondisinya membaik karena mengonsumsi hydroxychloroquine, obat anti-malaria yang juga pernah dipromosikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.Padahal obat ini belum terbukti efektif dalam penanganan virus corona. Belakangan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mencabut penggunaan darurat obat malaria itu untuk pasien corona.

Pecat Menteri Kesehatan

Brasil menghadapi pandemi corona tanpa kehadiran menteri kesehatan.  Presiden Jair Bolsonaro memecat Menteri Kesehatan Luiz Henrique Mandetta pada April lalu.Bolsonaro lantas menunjuk Nelson Teich sebagai menteri kesehatan. Namun, belum genap sebulan, Teich mengundurkan diri.Berdasarkan data Worldometers, Rabu (8/7/2020) pagi, terdapat 1,6 juta kasus positif corona di Brasil. Dari jumlah tersebut, sebanyak 64.900 orang telah meninggal dunia.Angka tersebut menempatkan Brasil di urutan kedua negara paling terdampak akibat corona di dunia setelah AS.VOA Indonesia