Sarasehan di Yogya, Kementerian Agama Bahas Reaktualisasi Relasi Agama dan Budaya

sarasehan
sarasehan (Foto : )
Sejumlah tokoh agama dan budaya hari ini berkumpul di Yogyakarta, Jumat (2/10). Mereka membahas reaktualisasi relasi agama dan budaya yang digelar oleh Kementerian Agama.Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama Mastuki mengatakan bahwa sarasehan digelar sebagai upaya memperkuat relasi agama dan budaya. Langkah ini relevan di tengah semakin kuatnya infiltrasi budaya asing dan paham transnasional yang dalam kasus tertentu mempermasalahkan jalinan relasi agama dan budaya di Indonesia yang sudah terjalin apik sejak lama."Baru-baru ini kami mendapati satu dua kasus terjadinya perbedaan cara pandang terkait praktik budaya dan agama. Kami melihat perlu ada ruang untuk melakukan dialog antara agamawan, cendekiawan, dan budayawan. Dan, Kementerian Agama memfasilitasi hal itu," kata Mastuki."Dengan dialog, diharapkan ada titik temu yang dapat mencerahkan masyarakat. Kementerian Agama berperan sebagai fasilitator dialog tersebut."Sarasehan akan berlangsung dua hari, 2-3 November 2018. Sarasehan akan dibuka sekaligus diikuti oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Sejumlah tokoh yang hadir antara lain Sujiwo Tejo, Radhar Panca Dahana, Wisnu Bawa Tenaya, Agus Noor, KH Abdul Muhaimin, Alissa Wahid, Bikku Pannyavaro, Fatin Hamama, Amin Abdullah, dan John Titaley.Baik budayawan, tokoh agama dan cendekiawan, kata Mastuki,  diharapkan dapat membaca dan mereaktualisasi relasi budaya dan agama dalam konteks tantangan masa kini. Sejarah bangsa mengajarkan kita bagaimana budaya dapat membuka ruang untuk disisipi nilai-nilai agama. Pada saat yang sama, tafsir agama juga mewarnai perkembangan budaya di Indonesia."Indonesia kaya akan akulturasi budaya dan agama. Itu yang perlu dikenalkan kembali ke generasi masa kini."Mastuki menambahkan, hasil diskusi dalam sarasehan ini akan dirumuskan sebagai rekomendasi kepada pemerintah, dan pihak terkait lainnya. "Rumusan itu akan dibacakan besok oleh perwakilan budayawan dan tokoh agama yang hadir."