Rumah Sakit Panti Rini Gunakan Whatsapp Untuk Mengobati Pasien

wa
wa (Foto : )
Rumah Sakit Panti Rini gunakan whatsapp untuk mengobati pasien dalam hal peningkatan pelayanan untuk memangkas jarak dan birokrasi. Melalui aplikasi whatsapp RS Panti Rini melayani pasien secara efisien dan efektif. Dan dengan aplikasi whatsapp RS Panti Rini mendapatkan predikat rumah sakit terbaik se-Indonesia.Rumah Sakit Panti Rini, Kalasan, Sleman menjadi RS terbaik layanan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dalam ajang  BPJS Kesehatan seluruh Indonesia untuk kategori Kelas D. Penghargaan tersebut diberikan dalam ajang BPJS Kesehatan Award 2019.BPJS Kesehatan memberikan penghargaan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Rumah Sakit (RS) yang berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN-KIS. “Kami mengadakan perbaikan dalam sistem antrean, melakukan efesiensi waktu, tenaga dan biaya tanpa mengurangi hak pasien JKN, di antaranya dengan melalui apikasi whatsapp," kata Direktur RS Panti Rini Y Agus Wijanarko, saat kunjungan awak media bersama BPJS Kesehatan Pusat di Sleman,Yogyakarta (23/10/2019).Pasien sebelum berobat dapat mendaftarkan diri dengan mengirmkan persyaratan seperti rujukan, nomor BPJS, dan lain sebagainya persyaratannya ke whatsapp pendaftaran RS Panti Rini, lalu oleh petugas diverifikasi, dan bila datanya sudah benar bisa langsung datang berobat.Hal ini mengurangi antrean, saat mengurus surat eligibilitas pasien, dan mengurangi masalah, seperti rujukan yang kadaluarsa atau sudah tidak bisa digunakan dapat disampaikan via whatssapp.Dalam kunjungan tersebut Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi juga turut mendampingi. RS Panti Rini Sleman, sendiri menjadi Rumah Sakit kelas D terbaik versi BPJS Kesehatan Award, karena memiliki keunggulan dari sisi inovasi teknologi informasi. Selain itu, untuk rumah sakit ini juga sangat baik dalam networking (koordinasi) antara RS dan FKTP sekitar. RS Panti Rini Sleman juga rutin melaksanakan seminar dan penyuluhan kepada masyarakat sekitar.Inovasi sistem informasi RS Panti Rini (sipari) yang terintegrasi aplikasi BPJS mendukung penyelenggaraan layanan pasien JKN -KIS sehingga mengurangi waktu tunggu antrean rawat jalan,efisiensi biaya dan tenaga kerja dan penyederhanaan dokimen pemenuhan peraturan pelaksanaan penyelenggaraan JKN-KIS. RS Panti Rini memakai istilah pepatah jawa "wongke" dalam melayani pasien. "Wongke atau memanusiakan manusia, dimana rumah sakit berusaha melayani pasien dengan seramah dan sebaik mungkin," ujar Agus Wijanarko.Pemilihan rumah sakit penerima penghargaan BPJS Kesehatan Award dilakukan dalam empat tahap. Untuk tahap pertama dilakukan di tingkat Kantor Cabang dan tahap kedua di tingkat Kedeputian Wilayah. Penilaian tahap pertama dan kedua berdasarkan lima  kriteria yaitu kesesuaian komitmen RS dengan isi kontrak, penilaian hasil survei Walking Through Audit (WTA), kesiapan customer service 24 jam, kecepatan respon dalam penanganan keluhan dan inovasi RS bagi kemudahan pelayanan  pasien.Setelah melalui penyaringan dari sisi akreditasi RS, dilakukan tahap penilaian selanjutnya yaitu validasi evidence. Penilaian dilakukan dalam bentuk materi powerpoint dan audio visual serta penilaian site visit oleh tim juri internal BPJS Kesehatan terhadap indikator kesiapan customer service 24 jam, kecepatan respon dalam penanganan keluhan dan inovasi RS."Tidak ada diskriminasi pelayanan terhadap pasien BPJS maupun non BPJS,” ujar Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi.Selain itu, penilaian juga dilakukan dari sisi kebersihan lingkungan di antaranya kebersihan toilet, networking (baik secara horizontal dan vertikal, antar petugas kesehatan di internal RS maupun RS lain dan FKTP untuk kepentingan mutu pelayanan pada pasien secara merata, keberadaan ruang administrasi dan pengaduan.Sandhi March | Sleman, Yogyakarta