Pasca kericuhan pertandingan Arema melawan Persib Bandung, yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, petugas kesehatan menerjunkan puluhan ambulans untuk mengevakuasi para korban. Bahkan mobil patroli polisi juga dipergunakan untuk mengangkut korban untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat.[caption id="attachment_94893" align="aligncenter" width="300"]
![]()
Para korban Arema vs Persib dimasukkan ke ambulans [/caption]Puluhan korban masih nampak masih tergelatak di dalam Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kebanyakan supoter Arema yang menjadi korban diduga akibat berdesak- desakan sesama suporter, pasca kericuhan terjadi.Kericuhan ini berawal ketika wasit memberikan kartu merah kepada pemain Arema, Dedik Setiawan di menit 88, suasana Stadion Kanjuruhan mulai memanas. Puncaknya memasuki injuri time, ratusan suporter Arema merangsek masuk ke lapangan, meski pertandingan belum usai.Pemain dan offisial kedua tim langsung dilarikan ke dalam stadion. Match Steward atau pengamanan lokal yang menjaga pertandingan sempat terlibat baku pukul dengan suporter Arema, karena oknum suporter yang memaksa masuk ke lapangan.Petugas kepolisian sempat menembakkan gas air mata untuk meredam aksi. Sementara itu ratusan penonton pingsan dan harus mendapatkan perawatan medis akibat gas air mata yang ditembakkan. Petugas pun segera menerjunkan puluhan mobil ambulan untuk mengangkut para korban ker umah sakit.Manajemen dan panitia pelaksana akan membuka posko untuk para korban. Mereka diharapkan bisa segera melapor, agar manajemen dan panpel bisa mendata para korban, dan untuk memberikan bantuan. Laporan Edi Cahyono dari Malang, Jawa Timur.
Baca Juga :
