Presiden Jokowi Minta Moratorium Pembangunan Insfrastruktur

infrastruktur
infrastruktur (Foto : )
www.antvklik.com
- Presiden Joko Widodo meminta Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk pengawasan yang lebih ketat terkait sejumlah kecelakaan konstruksi dalam proyek infrastruktur pemerintah yang terjadi beberapa waktu terakhir. Jokowi juga meminta adanya evaluasi total dalam pembangunan infrastuktur yang sedang dikerjakan. Apabila instruksi yang dia berikan diterjemahkan sebagai moratorium proyek infrastruktur atau penghentian sementara seluruh proyek jalan tol layang di Indonesia,  Jokowi tidak mempermasalahkan.Jokowi meminta Kementrian PU untuk memperketat pengawasan dalam pembangunan proyek infrasturktur kasus terbaru terjadi insiden pada pekerjaan konstruksi tol Bekasi-Cawang- Kampung Melayu, Becakayu Selasa dini hari tadi yang mencelakakan 7 pekerja." "Sampaikan ke menteri PU pengawasan  perlu diperketat. Saya sampailan itu aja pengawasan terhadap infrastruktur yang konstruksinya terutama yang kontruksi kontruksi di atas memerlukan pengawasan yang lebih ketat lagi karena pembangunan kita ini tidak hanya di satu tempat banyak sekali,"katanya.Sebagaimana diketahui dalam beberapa waktu terakhir telah terjadi kecelakaan dalam proyek pembangunan infrastruktur, terutama yang sedang dalam tahap konstruksi. Terakhir, tiang tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) ambruk, pada dini hari tadi pukul 03.00 WIB, yang mengakibatkan sejumlah korban luka-luka.Atas sejumlah kasus kecelakaan itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) langsung mengambil langkah moratorium proyek infrastruktur dengan menghentikan sementara waktu semua pengerjaan proyek tol layang yang sedang berlangsung saat ini.Kepala negara menambahkan, tiap proyek pemerintah yang dikerjakan saat ini memiliki target selesai yang berbeda-beda. Ada yang baru ditargetkan selesai pada tahun 2023. Namun ada juga yang ditargetkan selesai dalam waktu dekat, seperti proyek yang berkaitan Asian Games Agustus 2018 di Palembang dan Jakarta." Ada flyover ada LRT ada yang jalan melayang sehingga memerlukan pengawasan pengawasan yang rutin dan ketat dan kita harapkan dengan pengawasan pengawasan seperti itu  kelalaian baik kesalahan-kesalahan akan dikurangi,"katanya.Laporan Mahendra Dewa Nata dan Agam Wifta Renal.