Petani Temukan Bayi Orangutan, Diserahkan ke BKSDA Sampit

bayi orangutan
bayi orangutan (Foto : )
Petani temukan bayi orangutan. diserahkan  ke BKSDA Sampit, Kalimantan Tengah. Bayi orangutan tersebut ditemukannya sedang menangis sendirian ditinggal induknya dalam kondisi kelaparan di dalam hutan.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)  Pos Jaga Sampit, menerima seekor bayi orangutan berumur sekitar dua bulan dari warga Desa Bajarum, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.[caption id="attachment_348415" align="alignnone" width="900"]
orangutan (2) Misran dan bayi orangutan yang ditemukannya di hutan Kalimantan Tengah (Foto: ANTV/ Didi Syachwani)[/caption]Bayi orangutan bernasib malang yang diberi nama Herli tersebut, ditemukan oleh warga bernama Misran, saat ia sedang memancing di hutan yang berada di sekitar pondok tempat dia bertani sayur-sayuran. Saat ditemukan kondisi bayi orangutan berusia sekitar 2 bulan itu  cukup memprihatinkan dan nampak kelaparan.Diduga bayi orangutan ini ditinggal pergi oleh induknya, yang kini entah berada dimana.Selanjutnya bayi orangutan yang sempat dirawat oleh Misran dan keluarganya selama 10 hari. Namun sadar bahwa orang utan adalah satwa yang dilindungi, Misran kemudian menyerahkan bayi orangutan tersebut ke BKSDA Pos Jaga Sampit.“ Saya ndak bisa mengurus orangutan ini, jadi saya serahkan kepada pemerintah untuk mengurusnya, karena hewan ini termasuk yang dilindungi, “ ujar Misran, warga penemu bayi orangutan.Sementara itu Komandan BKSDA Pos Jaga Aampit, Muriansyah mengatakan, bayi orang utan tersebut dalam keadaan sehat meski ada sedikit flu.“Selanjutnya bayi orangutan ini  akan menjalani rehabilitasi di BKSDA SKW  2 Pangkalanbun, Kotawaringin Barat, sebelum dilepas liarkan ke habitatnya, “ kata  Muriansyah, Komandan BKSDA  Pos Sampit.Pihak BKSDA  juga mengimbau warga untuk tidak memelihara, membunuh atau memperjual belikan satwa yang dilindungi. Selain karena keberadaannya yang diambang kepunahan juga terancam sanksi 5 tahun penjara.Didi Syachwani | Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah