Pengungsi Wamena Asal Sumatera Barat Dipulangkan Ke Kampung Halaman

Pengungsi Wamena asal Sumbar (Simon Tobing/ANTV)
Pengungsi Wamena asal Sumbar (Simon Tobing/ANTV) (Foto : )
Pengungsi kerusuhan Wamena
a
sal Sumatera Barat transit di Lanud Halim Perdanakusumah sebelum diterbangkan menuju Sumatera Barat Kamis malam menggunakan pesawat milik TNI AU. Sebanyak 51 pengungsi kerusuhan Wamena, Papua asal Sumatera Barat, Kamis (3/10/2019) sore tiba di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, dengan menumpang pesawat C130 Hercules milik TNI Angkatan Udara.Setelah transit di Lanud Halim, para pengungsi akan langsung diterbangkan menuju Sumatera Barat Kamis malam menggunakan pesawat milik TNI AU.Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Fajar Adriyanto mengatakan TNI AU mengevakuasi pengungsi Wamena yang berasal dari berbagai daerah."Sore ini ada pesawat C-130 jenis Hercules TNI AU yang membawa pengungsi dari Wamena, itu orang-orang dari Sumatera Barat. Jumlahnya ada 51. Perjalanan tadi pagi mulai dari Ambon, Makassar, kemudian ada yang turun di Bali, Malang, Iswahyudi, dan sekarang sudah sampai di Halim," ungkap Fajar Adriyanto di Lanud Halim Perdanakusuma.Fajar menjelaskan sejauh ini TNI AU telah mengevakuasi lebih dari 4000 pengungsi. TNI AU sendiri mengerahkan tujuh pesawat untuk mengangkut para pengungsi dari Wamena."TNI AU mengerahkan pesawat Hercules dan CN-295. Sudah lebih dari 4 ribu orang yang kita evakuasi dari Wamena. Saat ini total ada lima pesawat yang ada di sana. Hari ini ada yang kembali dua dan ada yang berangkat dua. Jadi, total ada tujuh pesawat. Lima Hercules dan dua CN-295," ucapnya.Kadispen TNI AU juga menyatakan kondisi di Wamena sudah mulai kondusif sehingga pesawat dapat terbang dan mendarat di sana.Salah satu pengungsi sekaligus ketua Ikatan Keluarga Minang Wamena, Zulkifli menceritakan kondisi pasca kerusuhan di Wamena. Dia mengatakan masyarakat Minang sempat mengungsi selama satu minggu markas Komando Distrik Militer (Kodim) 1702 selepas kerusuhan berdarah di Wamena terjadi"Kami dari Wamena pertama sekali setelah kejadian kami mengungsi selama 1 minggu di Kodim 1702. Setelah kami mengungsi selama satu minggu kemudian ada bantuan dari TNI AU sehingga kami dievakuasi ke Sentani. Kemudian dipulangkan melalui Hercules dari Sentani ke Biak. Dari Biak ke Ambon. Dari Ambon dan juga beberapa tempat transit hingga sampai ke Halim," kata Zulkifli.Meski kerusuhan memaksa masyarakat pendatang mengungsi, Zulkifli mengungkapkan kemungkinannya kembali ke Wamena untuk melanjutkan usaha dagang. Namun hal itu dilakukan jika kondisi Wamena telah kondusif dan aman. Simon Tobing | Jakarta