Otak pembunuhan Jamaluddin yang merupakan Hakim Pengadilan Negeri Medan akhirnya berhasil diungkap polisi. Otak pembunuhan ternyata istrinya sendiri. Motifnya?
Tim gabungan Polda Sumatera Utara dan Polrestabes Medan meringkus tiga orang dalam kasus pembunuhan Jamaluddin, yang merupakan Hakim Pengadilan Negeri Medan.Dalam pemeriksaan terungkap, otak pembunuhan adalah istri korban sendiri, bernama Zuraidah Hanum. Kedua orang lainnya bernama Reza dan Jefri adalah eksekutor pembunuhan.Menurut polisi, kedua pelaku sengaja disewa Zuraidah untuk menghabisi nyawa korban di kediamannya, Komplek Royal Monaco, Jalan Eka Surya, Kecamatan Medan Johor, Medan, Sumatera Utara. Korban dihabisi dengan cara dibekap mulutnya hingga kehabisan nafas.Disebutkan, kedua eksekutor istri korban juga merekrut dua pelaku lainnya untuk membunuh korban sudah berada dalam rumah sebelum korban pulang. Hingga kini polisi masih mencari bukti-bukti lain terkait kasus ini. Namun ditegaskan, kedua eksekutor tidak ada hubungan keluarga dengan korban atau Zuraidah.[caption id="attachment_266767" align="alignnone" width="900"]
![]()
Istri hakim PN Medan, Jamaluddin dan dua eksekutor pembunuhan dihadirkan polisi (ANTV/Joko Irawan)[/caption]Sementara Kapolda Sumatera Utara Irjen Martuani Sormin mengatakan, motif pembununuhan berlatar belakang masalah rumah tangga. Penyidik sempat menghadapi kendala karena pelaku menggunakan alat komunikasi yang tidak biasa.Namun berkat bantuan Laboratorium Forensik Mabes Polri dan Direktorat Cyber Crime Mabes Polri, penyidik mendapat informasi tambahan yang menguatkan bahwa kasus ini adalah pembunuhan berencana.Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiga pelaku akan diancam hukuman penjara seumur hidup. Mereka masih ditahan di Mapolrestabes Medan guna pemeriksaan lebih lanjut. Joko Irawan I Medan, Sumatera Utara
Istri hakim PN Medan, Jamaluddin dan dua eksekutor pembunuhan dihadirkan polisi (ANTV/Joko Irawan)[/caption]Sementara Kapolda Sumatera Utara Irjen Martuani Sormin mengatakan, motif pembununuhan berlatar belakang masalah rumah tangga. Penyidik sempat menghadapi kendala karena pelaku menggunakan alat komunikasi yang tidak biasa.Namun berkat bantuan Laboratorium Forensik Mabes Polri dan Direktorat Cyber Crime Mabes Polri, penyidik mendapat informasi tambahan yang menguatkan bahwa kasus ini adalah pembunuhan berencana.Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiga pelaku akan diancam hukuman penjara seumur hidup. Mereka masih ditahan di Mapolrestabes Medan guna pemeriksaan lebih lanjut. Joko Irawan I Medan, Sumatera Utara
Baca Juga :
