Milenial Jokowi-Prabowo : Pertemukan Erick Thohir Dan Sandiaga Uno

IMG-20190712-WA0021
IMG-20190712-WA0021 (Foto : )
Milenial Jokowi-Prabowo menggagas acara paten, pertemukan Erick Thohir dan Sandiaga Uno.
newsplus.antvklik.com - Dua kelompok milenial kedua pasangan calon Pilpres 2019, KitaSatu dan Gerakan Milenial Indonesia (GMI) menggelar acara kolaborasi mempertemukan Erick Thohir dan Sandiaga Uno di Kemang Village, Sabtu (13/7/201) Jakarta."Momentum Pilpres 2019 yang lalu generasi milenial di kedua kubu telah menunjukkan peran penting. Milenial berhasil mejadi vote-getter yang signifikan bagi masing-masing calon. Hampir semua berkisar di isu-isu terkait milenial," jelas Arief Rosyid selaku inisiator acara.Ditambahkan, penggerak kampanye kreatif di kedua kubu juga adalah generasi milenial. Peran mereka sangat dominan. Walaupun, lanjut Arief, sempat berbeda pandangan, milenial di semua kubu memiliki kepentingan yang sama, yakni bukan sekedar menjadi objek suara namun ikut menentukan perubahan."Milenial ingin segera mengakhiri rivalitas Pilpres. Kita perlu bergerak dari tahapan kompetisi ke tahapan kolaborasi, sama-sama membangun bangsa," tegas Arief yang juga mantan jubir Milenial Jokowi-Amin.Pada kesempatan yang sama, Sasha Tutuko selaku Koordinator Nasional GMI, mengatakan generasi muda Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat diasah melalui berbagai kolaborasi."Acara kolaborasi ini dilakukan sebagai usaha menjaga persaudaraan dalam politik. Kami mengubah posisi masing-masing. Dalam demokrasi kan ada mekanisme check and balance," ungkap Sasha.Dikesempatan tersebut Sasha mengutip pesan Sandiaga Uno selaku Pembina GMI, anak muda harus dapat bekerjasama membagun negeri ini dengan semangat persatuan Indonesia. Perbedaan yang ada, jangan sampai merusak persaudaraan di antara generasi muda.Sebagai tannggungjawab moral pemuda-pemudi generasi milenial dapat menghiasi perbedaan dengan bentuk yang sabaik mungkin.GMI sangat antusias terlaksananya kolaborasi ini, ke depannya bisa menjadi teladan kedua belah pihak untuk tetap harmoni dalam 'Melampaui Perbedaan'.Hal yang sama disampaikan Pradana Indraputra sebagai Koordinator KitaSatu mengatakan, demokrasi bukan hanya tentang hasil, tapi juga prosesnya. Bagaimana bangsa Indonesia bisa belajar, membangun pengalaman bersama."Seperti Pak Jokowi yang tidak pernah membeda-bedakan kelompok manapun. Selalu menerima dengan tangan terbuka.Kita memilih demokrasi agar bangsa kita semakin kuat," jelas Pradana.Diharapkan pemerintahan kedepan perlu punya roadmap pembangunan SDM milenial. Agar ada legacy yang jelas dalam menghadapi tantangan di masa depan. Generasi milenial siap terlibat dalam pemerintahan dan memegang tanggungjawab yang lebih besar. (*)