Menteri Kesehatan Belum Pastikan Bajakah Penyembuh Kanker

Kemenkes Akan Teliti Bajakah
Kemenkes Akan Teliti Bajakah (Foto : )

Antvklik - Tanaman Bajakah kini jadi sorotan lantaran dianggap sebagai obat mujarab penyembuh kanker. Kementerian Kesehatan masih akan melakukan penelitian untuk memastikan kandungan zat anti kanker dalam pohon tersebut memang ampuh untuk membunuh sel-sel kanker dan aman untuk penderitanya 

Menteri Kesehatan Nina Moelek mengapresiasi penemuan tanaman Bajakah yang dianggap bisa menyembuhkan kanker. Namun kementerian kesehatan belum  bisa merekomendasikan Bajakah sebagai obat paten untuk penderita kanker.  Sebab, menurutnya, perlu tahapan penelitian dan uji coba agar  obat herbal tersebut benar-benar aman buat penderita kanker.

"Penemuan (bajakah-red) Ok, Tapi kita harus (pastikan-red)  aman buat pasien. Perlu tahapan penelitian, kta lihat bahan bakunya. Obat kan, tak semabarangan, Dek. Ini menyangkut kehidupan manusia,"ujar Nina

Moeloek di sela-sela kunjungan kerjanya ke Sumenep, Jawa Timur, Kamis (15/8/2019 Nina memastikan , Litbang Kementerian Kesehatan akan  melakukan uji-coba keampuhan zat-zat anti kanker yang terkandung dalam tanaman Bajakah serta dampaknya terhadap pasien. 

Melansir situs Kompas.com Tanaman Bajakah diklaim mengandung 40 macam fitokimia yang dapat menyembuhkan kanker, di antaranya flavonoid, fenolik, steroid, saponin, terpenoid, dan alkonoid. Tanaman Bajakah telah lama digunakan oleh nenek moyang suku Dayak secara turun temurun. Pada tahun  2018, tiga orang siswa SMA 2 Palangkaraya melakukan penelitian terhadap tanaman ini untuk tugas ekstrakurikuler. Pada Mei 2019, tanaman Bajakah diuji di laboratorium Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Dari hasil uji resmi laboratorium terbukti tanaman merambat ini mengandung banyak sekali zat penyembuh kanker. Pada 12 Mei 2019, karya ilmiah tentang tanaman ini dilombakan di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, dan meraih medali emas dan keluar sebagai juara nasional. Karya ilmiah tentang tanaman Bajakah kembali meraih emas dalam ajang World Invention Creativity Olympic di Korea Selatan pada 28 Juli 2019.

Hasil olahan tanaman yang tumbuh di Kalimantan in diuji ke tikus putih yang telah disuntikkan sel tumor oleh ahli. Setelah itu, tikus diberi minuman rebusan air Bajakah. Dalam 30 hari, sel tumor pada tikus putih berangsur mengecil selama 30 hari. Uji laboratorium membuktikan sel tumor pada tikus menghilang dalam 60 hari dan tidak muncul lagi.   | Veros Afif | Sumenep |