Menkopolhukam Wiranto: Aparat Tak Dilengkapi Senjata dan Peluru Tajam

Menkopolhukam Wiranto: Aparat Tak Dilengkapi Senjata dan Peluru Tajam
Menkopolhukam Wiranto: Aparat Tak Dilengkapi Senjata dan Peluru Tajam (Foto : )

Menkopolhukam Wiranto mengatakan, korban jatuh bukanlah pendemo, tapi perusuh yang menyerang asrama Brimob. newsplus.antvklik.com - Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto serta Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan keterangan terkait pasca bentrok yang terjadi dini hari tadi di Kantor Bawaslu RI dan di beberapa wilayah lain. Mengawali jumpa persnya, Wiranto mengatakan, hasil perhitungan suara telah dirilis dan dimenangkan oleh pasangan 01 Jokowi-Maruf Amin.

Hasil tersebut telah diapresiasi sekaligus penghargaan bahwa Indonesia telah melaksanakan Pemilu yang rumit dengan aman dan sukses. "Pasangan 02 telah melayangkan keberatan melalui MK. Namun selain itu juga melaksanakan demo," katanya.

Menurut Wiranto, aksi damai tersebut ternyata beriringan kerusuhan di antaranya pembakaran asrama brimob, penyerangan pos polisi dan pembakaran kendaraan. "Ini ditunjukkan beberapa tokoh seakan-akan aparat melakukan kekerasan terhadap masyarakat." ungkap Wiranto.

"Pada saat menghadapi demo Kapolri dan Panglima memerintahkan untuk tidak mennggunakan senjata api. Senjata disimpan dan hanya bersenjata pentungan dan perisai," katanya. Menurut Wiranto, korban jatuh saat perusuh menyerang asrama Brimob.

"Yang menyerang itu adalah preman-preman yang dibayar. Agar jelas jangan sampai tercekoh dengan hasutan tersebut," katanya. Dikatakan Wiranto, ada niatan atau skenario untuk membuat kekacauan dengan menyalahkan aparat keamanan dan membangun antipati dan kebencian terhadap pemerintah yang sah.