Menkes RI Akan Pangkas Perizinan Produksi Alat Kesehatan Lokal

MENKES
MENKES (Foto : )
Menteri Kesehatan dr. Terawan, tengah melakukan kajian untuk memangkas regulasi atau peraturan perizinan serta pengawasan langsung, berbagai inovasi dalam bidang kesehatan sehingga nantinya akan mampu mewujudkan kemandirian atau tidak bergantung pada produk impor.
 
Sejauh ini, baru sekitar enam sampai delapan persen alat kesehatan produk dalam negeri yang digunakan rumah sakit, selebihnya merupakan produk impor.Berbagai inovasi baru dalam bidang kesehatan terutama alat kesehatan dan riset kesehatan, dari berbagai inovator dalam negeri dipamerkan di Ice BSD , Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (9/11/2019).Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Menteri Kesehatan dr. Terawan yang meninjau langsung setiap inovasi baru yang ditampilkan, terutama alat pendeteksi tubuh bagian dalam bayi dan tempat tidur bagi pasien.Dirinya merasa yakin, produk kesehatan dalam negeri akan mampu bersaing dengan produk luar negeri apabila didukung dengan regulasi atau peraturan yang nyaman.Untuk itu, dirinya tengah melakukan kajian melalui dirjen farmalkes untuk mempermudah perizinan produksi bagi inovator dalam negeri, yang memiliki hasil karya yang memang sangat dibutuhkan.Selain itu, pengaturan kontrol atau pengawasan harus lebih baik sehingga harga produk mampu bersaing dan dipastikan ada produksi maka ada pembeli sehingga mampu menggerakan roda perekonomian dan harganya bersaing.Hal tersebut diyakini Indonesia mampu mandiri dalam bidang perlengkapan kesehatan, atau lepas dari ketergantungan dari produk luar negeri, sehingga mampu mendukung program Indonesia Sehat dan Indonesia Maju di tahun 2045.“Dari melihat ini semua saya yakin Indonesia mampu mandiri dalam bidang perlengkapan kesehatan, inovasi kesehatan. saya melihat sudah lepas dari sekat sekat nah tinggal nanti dimanfaatkan dengan peraturan yang mendukung ini semua. Paling tidak nanti Dirjen farmalkes mampu mempermudah perizinan, pengaturan kontrol harus lebih baik, sehingga harganya bersaing. nantinya bisa menggerakkan roda perekonomiannya, karena ada produksinya ada yang membeli itulah fungsi kita sebagai regulator untuk membuat semuanya nyaman, yang paling penting ini semua mampu mendukung program Indonesia Sehat, dimana kita bisa di tahun 2045 mampu menjadi Indonesia Maju,” papar Menteri Kesehatan, dr. Terawan.Sejauh ini, alat kesehatan produk dalam negeri baru sekitar enam sampai delapan persen yang digunakan di pasaran, selebihnya merupakan produk luar negeri.Untuk itu, melalui pameran ini sebagai jembatan bagi inovator dalam negeri untuk dapat mendapat dukungan dari kementerian kesehatan, terutama melalui pemangkasan regulasi perizinan.Dalam kesempatan ini, Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan kepada para innovator, mulai dari kategori penanggulangan kegawat daruratan, program germas ,  alat kesehatan, serta ICT kesehatan.Penghargaan diberikan sebagai pemacu praktisi kesehatan untuk mampu menciptakan sebuah inovasi bidang kesehatan, yang nantinya dapat digunakan untuk masyarakat luas .