Mendagri Tito Karnavian: Partisipasi Masyarakat di Pilkada Cermin Legitimasi Pemimpin Daerah

Mendagri Tito Karnavian: Partisipasi Masyarakat di Pilkada Cermin Legitimasi Pemimpin Daerah (Foto Puspen Kemendagri)
Mendagri Tito Karnavian: Partisipasi Masyarakat di Pilkada Cermin Legitimasi Pemimpin Daerah (Foto Puspen Kemendagri) (Foto : )
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian mendorong tingginya angka partisipasi masyarakat di Pilkada Serentak Tahun 2020 untuk legitimasi pemimpin daerah yang kuat.
Hal itu disampaikannya usai menghadiri Rakor Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Provinsi Sulawesi Selatan di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Rabu, (08/07/2020).“Target pemilih saya sampaikan kalau bisa, kita bisa mencapai seperti Pilpres 82 persen ya Alhamdulillah, makin tinggi partipasi pemilih menunjukkan bahwa legitimasi yang terpilih nanti akan sangat kuat sekali untuk menjadi seorang kepala daerah, kita mengharapkan partisipasi pemilih setinggi-tingginya,” kata Mendagri Tito.Oleh karenanya ia meminta semua pihak bekerja keras untuk pelaksanaan pesta demokrasi di 270 daerah yang puncaknya akan dilaksanakan pencoblosan pada 9 Desember 2020 itu, termasuk partisipasi media massa dalam mensosialisasikan Pilkada yang sukses dan aman dari Covid-19.“Untuk itu ya kita semua harus bekerja, bukan hanya dari Pemerintah , terutama teman-teman media juga harus sama, mendorong masyarakat gunakan hak pilih,” ujarnya.Mendagri juga meminta isu Covid-19 dijadikan isu utama untuk memenangkan hati pemilih dibandingkan isu-isu lainnya yang kerap muncul pada kontestasi pemilihan kepala daerah.“Kita jadikan isu utama Pilkada 2020 ini adalah peran kepala daerah dalam rangka menangani Covid-19 dan dampak sosial ekonominya. Kalau kita bisa ramai-ramai mengusung isu itu, maka nanti terjadi kontestasi yang sehat dalam menangani Covid,” tuturnya.Di samping penekanan untuk partisipasi pemilih, Mendagri Tito juga meminta semua pihak mensosialisasikan pelaksanaan Pilkada yang berbeda dengan kondisi pada umumnya, yakni pelaksanaan seluruh tahapan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat seperti penggunaan masker dan handsanitizer atau cuci tangan dengan sabun.
Sumber: Puspen Kemendagri