Massa Aksi Solidaritas Baitul Maqdis Padati Monas

Massa Aksi Solidaritas Baitul Maqdis Padati Monas
Massa Aksi Solidaritas Baitul Maqdis Padati Monas (Foto : )
www.antvklik.com
- Sejumlah organisasi massa mengikuti aksi solidaritas Baitul Maqdis sebagai respon atas pemindahan ibu kota Israel ke Yerussalem di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta (11/5/2018). Massa yang mayoritas mengenakan pakaian putih dan hitam memadati kawasan Monas sejak pagi.Terlihat massa membawa berbagai atribut berunsur Palestina. Massa juga mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina. Selain bendera tampak sejumlah massa memegang poster bertuliskan berbagai dukungan untuk Palestina dan kecaman kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.Sementara itu, di atas panggung utama para ulama membakar semangat peserta massa dengan nyanyian mars bela Islam diiringi musik nasyid. Serontak massa aksi kompak ikut menyanyikan mars bela Islam.[caption id="attachment_98904" align="aligncenter" width="300"]
Massa Aksi Solidaritas Baitul Maqdis Padati MonasMassa Aksi Solidaritas Baitul Maqdis Padati Monas [/caption]Salah satu pendukung aksi ini, yakni mantan penyanyi dan artis senior Neno Warisman menyampaikan orasinya. Dalam orasinya Neno memaparkan pencaplokan Al-Quds sebagai ibu kota Israel merupakan ancaman nyata bagi keberadaan Masjid Al-Aqsa. Seperti diketahui, Masjid Al-Aqsa merupakan kiblat pertama kaum muslimin dan berada di dalam wilayah Al-Quds. Tempat suci itu merupakan tempat paling utama di muka bumi selain Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.“Al-Quds harus kita beli, selamatkan Al-Quds! Alallahuakbar.. hingga kita menjadi tonggak, jika 15 mei Trump tetap meneken (memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem), kami umat muslim Indonesia akan perangi kalian”, tegas Neno Warisman dalam orasinyaSaat ini aksi solidaritas Baitul Maqdis atau Bela Palestina masih berlangsung. Massa yang berkumpul juga melakukan sholat Jumat berjamaah di lapangan Monas.Sebelumnya pada 6 Desember 2017, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Yerusalem dan mengakuinya sebagai ibu kota Israel. Rencana pemerintah AS tersebut menuai reaksi dan kecaman dari sejumlah negara termasuk Indonesia.Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama besar yaitu Kristiani, Islam, dan Yahudi. Di kota itu terdapat situs-situs suci bagi ketiga agama tersebut, antara lain Tembok Ratapan (Yahudi), Gereja Makam Kudus (Kristen), dan Masjid Al-Aqsa (Islam). Laporan Restu Wulandari dan Eko Prabowo dari Jakarta