www.antvklik.com
–Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Pembangunan III ( 1978 – 1983 ) pada era Presiden Soeharto, Daoed Joesoef, meninggal dunia pada usia 91 tahun, Selasa ( 23/01/2018 ) sekitar pukul 23.55 wib di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Almarhum meninggalkan seorang istri, Sri Sulastri; seorang anak, Sri Sulaksmi Damayanti, Menantu dan dua orang cucu.Jenazah penerima Bintang Mahaputra Adi Pradana (1982) disemayamkan di rumah duka di Jalan Bangka VII Dalam No. 14, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Menurut rencana pihak keluarga, jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Giri Tama Tonjong, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
![daoed joesoef]()
Daoed Joesoef lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 8 Agustus 1926. Setelah menempuh pendidikan di HIS Medan (1939) dan MULO-Tjuu Gakko Medan (1944), ia melanjutkan pendidikan Akademi Militer di Magelang. Kemudian, Daoed meneruskan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta (1959). Berbekal beasiswa Ford Foundation, Daoed yang bekerja sebagai Dosen UI mengambil gelar Doctorat de I’Universite dan Doctorat d’Etat di Universite Pluri-disciplinaire de Paris I, Pantheon-Sorbonne ( 1972). Sepulangnya dari perancis, pria yang menguasai bahasa belanda, inggris, jerman dan perancis ini mendirikan lembaga Center for Strategic and International Studies (CSIS).Pada masa ia menjabat Mendikbud, Kebijakan Daoed Joesoef yang populer adalah “NKK/BKK” (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan) yang bertujuan untuk membersihkan kampus dari segala kegiatan politik, sebab tugas utama mahasiswa adalah belajar. Untuk itu, ia menghapuskan Dewan Mahasiswa di seluruh universitas sehingga praktis melumpuhkan kegiatan politik mahasiswa.
Daoed Joesoef lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 8 Agustus 1926. Setelah menempuh pendidikan di HIS Medan (1939) dan MULO-Tjuu Gakko Medan (1944), ia melanjutkan pendidikan Akademi Militer di Magelang. Kemudian, Daoed meneruskan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta (1959). Berbekal beasiswa Ford Foundation, Daoed yang bekerja sebagai Dosen UI mengambil gelar Doctorat de I’Universite dan Doctorat d’Etat di Universite Pluri-disciplinaire de Paris I, Pantheon-Sorbonne ( 1972). Sepulangnya dari perancis, pria yang menguasai bahasa belanda, inggris, jerman dan perancis ini mendirikan lembaga Center for Strategic and International Studies (CSIS).Pada masa ia menjabat Mendikbud, Kebijakan Daoed Joesoef yang populer adalah “NKK/BKK” (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan) yang bertujuan untuk membersihkan kampus dari segala kegiatan politik, sebab tugas utama mahasiswa adalah belajar. Untuk itu, ia menghapuskan Dewan Mahasiswa di seluruh universitas sehingga praktis melumpuhkan kegiatan politik mahasiswa.
Baca Juga :
