Seorang istri berniat menghabisi nyawa suaminya dengan menggunakan racun sianida, dan juga menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh sang suami. Uniknya, pelaku merencanakan pembunuhan ini bersama selingkuhannya, karena merasa sakit hati melihat suaminya memiliki wanita idaman lain.Kepolisian Sektor Kelapa Gading, Jakarta Utara, mengamankan satu paket
potasium sianida
dan uang tunai Rp70 juta sebagai barang bukti rencana pembunuhan.[caption id="attachment_234284" align="alignnone" width="900"] ![Barang bukti racun sianida]()
Barang bukti racun sianida (Foto: ANTV/Novi Zakaria)[/caption]Upaya pembunuhan ini coba dilakukan oleh YL, seorang ibu rumah tangga yang ingin menghabisi nyawa VT, suaminya sendiri karena telah mengkhianati cintanya.Usut punya usut ternyata YL merencanakan upaya pembunuhan ini dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, bersama selingkuhannya BHS, yang merupakan sopir VT.Selain berencana menghabisi nyawa sang suami, YL diduga juga ingin menguasai harta milik VT.Awalnya, YL dan BHS berusaha membunuh VT dengan memasukkan racun sianida ke dalam minuman VT, namun YL tidak berani melaksanakannya.Akhirnya, keduanya berencana menghabisi nyawa VT dengan menyewa dua orang pembunuh bayaran dan menyusun strategi pembunuhan.“Dari sini BHS berusaha menguras tabungan YL dengan meminta uang sebesar Rp300 juta, untuk tarif eksekutor . Ternyata BHS hanya membayar Rp100 juta untuk
Barang bukti racun sianida (Foto: ANTV/Novi Zakaria)[/caption]Upaya pembunuhan ini coba dilakukan oleh YL, seorang ibu rumah tangga yang ingin menghabisi nyawa VT, suaminya sendiri karena telah mengkhianati cintanya.Usut punya usut ternyata YL merencanakan upaya pembunuhan ini dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, bersama selingkuhannya BHS, yang merupakan sopir VT.Selain berencana menghabisi nyawa sang suami, YL diduga juga ingin menguasai harta milik VT.Awalnya, YL dan BHS berusaha membunuh VT dengan memasukkan racun sianida ke dalam minuman VT, namun YL tidak berani melaksanakannya.Akhirnya, keduanya berencana menghabisi nyawa VT dengan menyewa dua orang pembunuh bayaran dan menyusun strategi pembunuhan.“Dari sini BHS berusaha menguras tabungan YL dengan meminta uang sebesar Rp300 juta, untuk tarif eksekutor . Ternyata BHS hanya membayar Rp100 juta untuk
Baca Juga :
