KPK: Untuk Transparansi, INASGOC Harus Dijadikan Contoh

koni
koni (Foto : )
KPK: Untuk transparansi, INASGOC harus dijadikan contoh. Demikian ditegaskan Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan. 
newsplus.antvklik.com
- Menurut Pahala Nainggolan, semua pemangku kepentingan olahraga sebaiknya belajar dari Panitia Asian Games 2018 (INASGOC) yang membawa olahraga bisa jadi industri."Ketika menghadapi Asian Games 2018, kita diwanti-wanti mendampingi INASGOC demi nama besar Indonesia. Belajar dari INASGOC, ternyata olahraga bisa jadi industri. Ini yang harusnya menjadikan contoh agar dunia olahraga ini ke depan bisa lebih mandiri," kata Pahala Nainggolan ketika berbicara cukup tegas saat menjadi salah satu tamu undangan pada pengukuhan dan pelantikan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat periode 2019-2023 di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu, (1/8/2019).Pahala Nainggolan mengingatkan bahwa KONI di bawah pimpinan Marciano Norman diharapkan lagi tidak melakukan budaya gratifikasi (suap) dalam melakukan kegiatan.Apalagi KONI saat ini menjadi pantauan setelah beberapa pengurusnya terdahulu berurusan dengan lembaga anti rasuah itu."Buat KPK salah satu unit yang belum berhubungan dengan intens (KONI), tapi sekarang kita akan ikut mendampingi baik KONI Pusat maupun KONI Daerah," kata Pahala Nainggolan.Menurut dia, KONI maupun pihak lainnya harus segera menghilangkan budaya suap dan gratifikasi. Apalagi yang berkaitan dengan dana hibah dan bantuan sosial. Untuk itu pihaknya meminta induk organisasi olahraga Indonesia itu lebih transparan.
"Kuncinya, semuanya dibuat transparan. Anggaran juga harus terbuka. Jika mengajukan proposal nilainya jelas. Kegunaannya, laporannya juga jelas. Jika perlu proposal dipublikasikan sehingga masyarakat bisa memantau apakah program yang dijalankan benar," katanya menambahkan.
Dengan terjadinya kerja sama ini, Pahala berharap tidak ada lagi kasus olahraga yang masuk ke lembaga anti rasuah itu.
"KPK siap memfasilitasi. Jika KONI Daerah butuh bantuan, kami juga akan membantu karena kami juga ada perwakilan di daerah. Harapan kami, tahun ini adalah yang terakhir kasus olahraga masuk KPK," katanya menegaskan.
KONI Pusat di bawah kepemimpinan Marciano Norman memang membuat gebrakan dengan menggandeng KPK demi berjalannya akuntabilitas keuangan di induk organisasi olahraga Indonesia. Tidak hanya itu, untuk kepengurusan juga melibatkan banyak pihak mulai mantan atlet, pengusahan hingga disabilitas.