Komandan Militer Iran: Virus Corona Mungkin Senjata Biologi Amerika Serikat

Komandan Militer Iran: Virus Corona Mungkin Senjata Biologi Amerika Serikat
Komandan Militer Iran: Virus Corona Mungkin Senjata Biologi Amerika Serikat (Foto : )
Seorang pejabat tinggi militer Iran berpendapat wabah virus corona di negaranya yang telah menewaskan lebih dari 100 orang merupakan senjata biologi Amerika Serikat.
Wabah virus corona di Iran telah menulari lebih dari 3.500 orang dan menewaskan lebih dari 100 orang. Dari jumlah ini, dua di antaranya merupakan orang penting di negara itu.Kedua orang penting tersebut yakni Mohammad Mirmohammadi (71), anggota Dewan Penentu Kemaslahatan Negara yang berperan sebagai penasihat pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Khomeini. Lalu Hossein Sheikholeslam, penasihat Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.Seperti dilansir dari VOA Indonesia, keadaan ini membuat Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, Hossein Salami, menyebarkan teori konspirasi mengenai wabah virus corona di Iran. Menurutnya, virus corona mungkin menjadi senjata biologi Amerika Serikat.Pendapat Hossein Salami ini bertentangan dengan pendapat para ahli di Iran yang mengatakan tidak ada bukti virus corona bisa dibuat oleh manusia. Namun ia tidak memberikan bukti pendukung untuk tuduhannya tersebut."Hari ini, negara ini (Iran) terlibat dalam pertempuran biologi. Kami akan menang dalam perang melawan virus ini, yang mungkin merupakan produk dari (serangan) biologi Amerika, yang pertama menyebar ke China dan kemudian ke seluruh dunia," kata Salami, Kamis (5/3/2020), seperti dikutip dari BBC Indonesia.Ia menambahkan, Iran akan mengatasi wabah virus corona yang melanda negaranya, meski virus tersebut bukan tindakan Amerika Serikat.Bulan lalu, para pejabat Amerika Serikat mengatakan akun media sosial terkait Rusia membuat klaim tidak mendasar bahwa Washington, Amerika Serikat, berada di balik wabah virus corona.Amerika Serikat merupakan satu di antara dari lebih 80 negara yang terkena dampak wabah virus corona. Amerika mencatat sampai Kamis (5/3/2020) terdapat 11 warganya meninggal dunia akibat virus corona dan lebih dari 200 orang positif terinfeksi virus mematikan tersebut.
Sumber: VOA Indonesia