Kepala Polisi di AS Minta Trump Lebih Baik Diam Soal Demo Floyd

Kepala Polisi di AS Minta Trump Lebih Baik Diam Soal Demo Floyd
Kepala Polisi di AS Minta Trump Lebih Baik Diam Soal Demo Floyd (Foto : )
Kepala polisi di AS meminta Presiden Donald Trump untuk lebih memilih diam daripada mengeluarkan komentar yang justru memperburuk situasi.
Kepala polisi Houston, Amerika Serikat (AS), Art Acevedo meminta Presiden AS Donald Trump lebih baik diam soal demonstrasi anti-rasisme di AS. Menurutnya, itu lebih baik daripada berkomentar tapi justru memperburuk situasi.“Izinkan saya mengatakan ini kepada Presiden Amerika Serikat, atas nama kepala negara ini: tolong, jika Anda tidak bisa mengatakan sesuatu yang sifatnya konstruktif, tutup mulut saja,” kata Art Acevedo kepada presenter CNN Christine Amanpour, Selasa (1/6/2020).Acevedo melihat bahwa demonstrasi yang berujung rusuh ini menempatkan setiap orang pada risiko yang sama. Menurutnya, ini bukan lagi soal bertindak dominan.“Karena Anda menempatkan pria dan wanita ke dalam risiko. Ini bukan soal mendominasi, tetapi bagaimana menenangkan hati dan pikiran (para pendemo). Kami juga tidak ingin masyarakat bingung membedakan antara kebaikan dan kelemahan,” lanjut Acevedo.Dia lantas mengatakan bahwa yang dibutuhkan sekarang adalah sosok Presiden AS sebagai pemimpin. Dia meminta Trump untuk bersikap layaknya seorang Presiden.“Kami butuh seorang pemimpin pada saat ini, lebih dari sebelumnya. Kami memilih atau tidak memilih, Anda tetap presiden kami dan sekarang waktunya bersikap seperti seorang presiden.“Ini bukan Hollywood, ini kehidupan nyata,” imbuhnya.Sebelumnya, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (2/6/2020) Trump mendesak para gubernur negara bagian agar mendominasi situasi. Kerusuhan demonstrasi usai kematian George Floyd di AS terus menyebar. Karena itu, kata Trump, jika para gubernur hanya diam, maka itu buang-buang waktu.“Mereka akan menabrak Anda. Anda akan terlihat seperti sekelompok orang brengsek. Anda harus mendominasi,” ungkap Trump.Menanggapi desakan Trump ini, banyak pihak yang menuduh Trump malah memperburuk situasi.