Keluarga Yunita Safitri Belum Mendapat Informasi Lanjutan dari Basarnas

keluarga korban BPK 1
keluarga korban BPK 1 (Foto : )
www.antvklik.com - Salah satu rumah pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Bekasi, Jawa Barat, diwarnai isak tangis keluarga. Korban berangkat ke Pangkalpinang usai menemui keluarganya  di  Perumnas Dua, Kota Bekasi.  Keluarga korban berharap agar jasad korban cepat ditemukan .Isak tangis keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 pecah di kediamannya di Jalan Belanak Raya, Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin malam (29/10). Tangisan haru bertambah saat  rekan dan kerabat bertemu dengan pihak keluarga. Korban yang bernama Yunita Safitri, wanita berusia 42 tahun, merupakan pegawai BPK Republik Indonesia, yang sudah bekerja selama 14 tahun. Namun dalam waktu tiga tahun terakhir korban ditugaskan di Pangkalpinang, Bangka Belitung.Menurut ayah korban, Toekiran, mengatakan, ibu dua anak ini menggunakan maskapai penerbangan Lion Air untuk kembali bekerja ke Pangkalpinang, setelah liburan bersama keluarga. Korban pergi pada pukul 03.00 Senin dini hari,  menuju Bandara  Soekarno Hatta, dengan menggunakan bus yang diantar oleh suaminya ke terminal. Awalnya, suami korban menduga telepon seluler istrinya tidak bisa dihubungi, lantaran menduga bahwa korban tengah mengikuti upacara Sumpah Pemuda. Namun saat mendapatkan kabar melalui media, dirinya langsung khawatir dengan keadaan sang istri.Kini keluarga korban lebih memilih untuk menunggu kabar dari rumah. Saat ini keluarga korban belum mendapatkan info lanjutan dari pihak Basarnas.   Sebelum adanya musibah ini, korban bersama suami berencana akan menunaikan ibadah umroh pada tanggal 18 Desember 2018 mendatang. Laporan Kurnia Dwi Hapsari dari Bekasi, Jawa Barat.