Soal Dukungannya di Pilkada Jabar, Kapolri Bantah Pernyataan Anton

Kadivhumas soal Anton Charlian
Kadivhumas soal Anton Charlian (Foto : )
www.antvklik.com-
Kapolri Jendral Tito Karnavian  membantah pernyataan Calon Gubernur Jawa Barat Irjen Anton Charlian yang menyatakan bahwa Kapolri mendukungnya dan menyatakan calon dari polisi harus menang di Pilkada serentak 2018. Melalui Kadiv Humas Mabes Polri, Kapolri menyatakan bersikap netral dalam Pilkada serentak termasuk Pilkada yang diikuti calon dari polisi. "Kapolri bantah pernyataan Anton Charlian, Polri tetap netral,"kata Kadivhumas.Sebelumnya calon wakil gubernur Jawa Barat yang diusung PDIP,  Irjen Pol Anton Charliyan menyebutkan menjadi calon Wakil Gubernur Dalam Pilkada Jawa Barat,   suatu pengorbanan yang amat besar baginya, hal ini dikarenakan dirinya harus mundur dari jabatannya di Polri.  Saat itu Anton Charlian  menyatakan kesiapan dirinya untuk menjadi pemimpin daerah. Anton bahkan mengaku keputusannya itu mendapat restu dari Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian. Bahkan Anton mengaku Kapolri menyatakan calon dari Polri harus menang.Kapolri bantah pernyataan AntonNamun ketika dikonfirmasi oleh Kadiv Humas Mabes Polri  Setyo Wasisto mengenai dukungan Kapolri terhadap Anton Charliyan, Kaporli menyatakan sikapnya dan sikap Polri adalah netral. "Irjen Anton Charlian mengaku mendapatkan pesan dari Kapolri, sekali tampil harus berhasil sekali tampil harus menang.  Kapolri tidak pernah memerintahkan itu. Merestui tapi Polri tetap netral tidak berpihak kepada siapapun walapun mantan perwira polri ikut pilkada,”katanya.Sebelumnya Anton Charliyan merupakan mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.  Anton merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1984. Selain itu, Anton pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Humas Polri.Anton Charlian  juga  pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan Polri.Namun menjelang keikutsertaannya di Pilkada  Jawa Barat 2018, Anton dimutasi menjadi analis kebijakan utama bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri. Helena Sience dan Johanes Don Bosco dari Jakarta