Jokowi: Kuartal II Ekonomi Indonesia Bisa Minus Sampai 5 Persen

(Foto : )
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan sulitnya perekonomian Indonesia akibat pandemi Covid-19. Bahkan diperkirakan, pada kuartal II, ekonomi Indonesia bisa minus 5 persen.
Dalam peluncuran Program Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (23/7/2020), Presiden Jokowi mengatakan, kondisi saat ini yang tidak mudah karena harus mengendalikan Covid-19 dan ekonomi secara beriringan.Menurutnya, data Dana Moneter Internasional pada 3 bulan lalu, kemungkinan ekonomi global akan minus 2,5 persen. Dua bulan lalu Bank Dunia menyebut ekonomi global akan minus 5 persen.Dikatakan, dua pekan lalu Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) telah menginformasikan ekonomi dunia akan minus 6-7,6 persen."Gambarannya apa? Ini berarti setiap bulan selalu berubah, sangat dinamis dan posisinya tidak semakin mudah tapi semakin sulit," kata Jokowi.Mantan Wali Kota Solo ini menyebut, pada kuartal pertama pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif. Tapi memasuki kuartal kedua, diperkirakan akan minus."Kita Indonesia di kuartal pertama masih plus. sebelumnya kita plus 5. Kuartal pertama 2020 masih plus 2,97 persen. Tapi kuartal kedua kita sudah akan jatuh minus. Kita ngomong apa adanya, bisa minus 4,3 persen mungkin sampai minus 5 (persen)," katanya.Karena itu Jokowi meminta secepatnya diberikan relaksasi dan strukturisasi kepada UKM agar tidak terlalu terkena imbas perlambatan ekonomi dunia.