Jam Malam Corona di Kenya Makan Korban, Presiden Minta Maaf

kenya
kenya (Foto : )
Polisi di Kenya menggunakan kekerasan untuk menegakkan aturan jam malam sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona. Mereka menggunakan tongkat pengaman hingga menembakkan gas air mata untuk menindak para pelanggar. Diduga, mereka juga menggunakan peluru tajam hingga mengakibatkan dua warganya tewas.
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta meminta maaf atas kekerasan yang dilakukan oleh polisi di tengah pemberlakuan jam malam sejak pekan lalu.Kenya memberlakukan jam malam untuk menghentikan penyebaran virus corona."Saya ingin meminta maaf kepada semua warga atas perlakukan berlebihan yang dilakukan polisi saat penertiban jam malam," ujar Kenyatta."Saya ingin meyakinkan bahwa jika kita bekerja bersama, jika kita semua mengerti bahwa masalah ini membutuh peran kita dan kita bergerak ke arah yang sama, maka kita bisa mengatasi (corona)," ujarnya menambahkan.Mengutip
 AFP , polisi di Kenya menggunakan kekerasan menggunakan tongkat pengaman hingga menembakkan gas air mata untuk menegakkan aturan jam malam sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.Muncul dugaan, polisi juga menggunakan peluru tajam untuk menindak para pelanggar. Kenya mengumumkan pemberlakuan jam malam sejak Jumat (27/3) lalu.Aksi brutal polisi dilaporkan menewaskan seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun di ibu kota Nairobi pada Senin (30/3) lalu. Ia ditembak ketika berdiri di balkon rumahnya saat polisi memaksa bocah itu masuk ke dalam rumah.Selain itu, bentrokan antara polisi dan warga juga terjadi di Kisumu saat petugas mengejar, memukul, dan menembakkan gas air mata pada warga yang berada di jalanan pada Minggu malam.Meski belum menetapkan pembatasan wilayah atau lockdown , Kenya telah menutup perbatasan serta sekolah dan kantor. Warga juga diminta untuk tetap tinggal di rumah dan menghindari pertemuan massal.Kenya melaporkan kasus pertama virus corona pada 12 Maret lalu. Saat ini diketahui ada 59 kasus Covid-19 dengan satu pasien meninggal dan tiga orang sembuh., dikutip dari  Worldometes,