Iran Tolak Mentah-mentah Tawaran Bantuan Amerika Untuk Atasi Krisis Corona

iran amerika
iran amerika (Foto : )
Meski sudah babak belur dihantam wabah corona, Iran tetap mendendam kesumat pada Amerika. Negara itu menolak tawaran bantuan dari Amerika Serikat untuk mengatasisi masalah corona. Padahal di Iran kini sudah 60.500 kasus positif virus corona  dengan 3.739 di antaranya dinyatakan meninggal.
Iran tegas menolak bantuan dari Amerika Serikat untuk menangani wabah virus corona (Covid-19). Ketegasan itu dilontarkan juru bicara kementerian luar negeri, Abbas Mousavi.Hingga Senin (6/4/2020), Iran telah melaporkan 60.500 kasus positif virus corona dengan 3.739 di antaranya dinyatakan meninggal.Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei telah menolak penawaran bantuan kemanusiaan yang ditawarkan oleh AS untuk mengatasi pandemi."Iran tidak pernah meminta, dan tak akan pernah mengemis kepada AS agar bersedia membantu kami melawan penyakit ini," tegas Mousavi.Sebaliknya seperti dikutip New York Times, Mousavi dalam konferensi pers menyerukan kepada Washington agar mencabut sanksi internasional.Tensi antara dua negara ini memanas sejak 2018, ketika Presiden Donald Trump mengumumkan keputusannya keluar dari perjanjian nuklir.Bukan hanya mengeluarkan AS dari kesepakatan nuklir 2015, Trump juga menghujani Teheran dengan serangkaian sanksi ekonomi.Otoritas Iran menyatakan, hukuman yang diberikan oleh Gedung Putih menyulitkan mereka dalam memerangi penyebaran Covid-19.Mousavi pun meminta PBB dan semua komunitas internasional bersama-sama menekan Amerika agar bersedia mencabut sanksi."Mereka (AS) berusaha memaksa Teheran supaya bersedia melakukan negosiasi," kecam Mousavi dalam pernyataan yang disiarkan televisi.Sementara itu, juru bicara kementerian kesehatan Kianoush Jahanpour mengklaim, kasus penularan maupun kematian mulai menunjukkan penurunan."Karena social distancing yang begitu intens, kami telah melihat penurunan bertahap terkait kasus baru dalam beberapa hari terakhir," paparnya.Presiden Hassan Rouhani sudah meminta kepada masyarakat untuk tetap diam di rumah, dan memperingatkan mereka bisa jatuh ke dalam wabah jika ada yang melanggar.Sejauh ini, Teheran tidak memerintahkan karantina bagi warganya. Melainkan memutuskan untuk menutup sektor usaha yang dianggap non-esensial.Dikutip AFP, Jahanpour berharap dengan kebijakan ketat yang dilancarkan pemerintah, mereka bisa menangani infeksi virus corona.